Harta Karun Emas Rp73,4 Triliun Temuan Petani di Kebunnya Sendiri Disita Negara
Superkomputer tercepat di Bumi adalah El Capitan yang berlokasi di Amerika Serikat. Dengan berbagai kendala teknologi, supremasi Amerika di dunia superkomputer sulit disalip oleh negara lain.
Oleh karena itu, China berpikir out off the box dan telah memulai pembangunan superkomputer pertama di dunia di luar angkasa.
Seperti dilansir dari Space News, Minggu (18/5/2025), 12 satelit pertama dari program Star Compute berhasil diluncurkan oleh ADA Space.
Program yang juga melibatkan Laboratorium Zhijiang dan Zona Teknologi Tinggi Neijang ini ingin menempatkan 2.800 satelit dengan kemampuan pemrosesan kecerdasan buatan (AI), yang diberi nama Three-Body Computing Constellation.
Jika sudah beroperasi penuh, ini akan menjadi jaringan superkomputer luar angkasa dengan kemampuan memproses 1.000 Peta Operasi per Detik (POP).
Setiap satelit juga memiliki model AI dengan 8 miliar parameter dengan koneksi 100Gbps menggunakan laser.
Melalui koneksi ini, penyimpanan sebesar 30 TB dibagikan oleh 12 satelit pertama yang melakukan pemrosesan data di luar angkasa.
Dengan superkomputer di luar angkasa, data yang dikumpulkan akan diproses sendiri tanpa harus dikirim ke Bumi terlebih dahulu.
Di antara masalah yang ada adalah bahwa data yang dikumpulkan tidak dapat dikirim ke Bumi dengan cepat karena berbagai faktor cuaca.
Hal ini juga mengurangi kebutuhan akan pusat data di Bumi dan mengurangi konsumsi energi karena satelit hanya membutuhkan tenaga surya.
Panas yang dihasilkan untuk memproses data juga disebarkan ke luar angkasa dan bukan ke atmosfer Bumi.