Zelensky Klaim Tuhan Sekutu Ukraina, Rusia: Dia Overdosis Obat

Zelensky Klaim Tuhan Sekutu Ukraina, Rusia: Dia Overdosis Obat

Global | sindonews | Senin, 6 Mei 2024 - 08:23
share

Rusia mencemooh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas klaimnya bahwa Tuhan menjadi sekutu Kyiv dalam perang melawan Moskow.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Zelensky tampaknya sudah kehilangan kontak dengan kenyataan. Zakharova juga menggambarkan pemimpin Kyiv tersebut sebagai orang yang overdosis obat.

Pada hari Minggu, ketika umat Kristen Ortodoks merayakan Paskah, Zelensky mengeluarkan pidato video yang menuduh Moskow “melanggar semua perintah", dan mengeklaim bahwa “Tuhan mengetahuinya".

“Kami percaya [bahwa] Tuhan...mengenakan tanda pangkat dengan bendera Ukraina di bahunya,” kata Zelensky dalam pidatonya, mengacu pada kekuatan yang lebih tinggi sebagai sekutu Kyiv, yang akan menjamin kemenangan Ukraina dalam kebuntuan yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Zelensky Klaim Orang Ukraina Adalah Umat Pilihan Tuhan

Zakharova mencemooh klaim tersebut. "Hal itu disebabkan oleh overdosis obat," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Senin (6/5/2024).

“Sebuah tanda pangkat pada [bahu] Tuhan adalah cerita yang sama dengan ritual orang Ukraina kuno [yang dilakukan] oleh mereka di suatu tempat di Mesopotamia pada saat mereka menemukan Amerika,” ujar Zakharova, yang tampaknya mengacu pada beberapa meme internet yang mengejek narasi Kyiv tentang asal usul bangsa Ukraina.

Pernyataan Zelensky muncul di tengah keberlanjutan mundurnya militer Ukraina di Donbas ketika serangan Rusia sedang berlangsung. Sebelumnya pada hari Minggu, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa pasukan Moskow telah mengambil kendali atas desa Ocheretino di utara Republik Rakyat Donetsk—yang merupakan pusat logistik utama bagi pasukan Kyiv.

Pada bulan Februari, pasukan Moskow merebut kota Avdiivka yang strategis di Donbas dan terus bergerak ke arah barat sejak saat itu, mengambil alih beberapa permukiman kecil di wilayah tersebut.

Pada bulan April, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa pasukan Moskow memegang kendali penuh atas inisiatif konflik tersebut, dan terus memukul mundur pasukan Kyiv.

Awal pekan ini, dia memperkirakan Angkatan Bersenjata Ukraina telah kehilangan 111.000 personel pada tahun ini saja.

Panglima Militer Ukraina Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan kepada para pendukung Kyiv pada bulan yang sama bahwa angkatan bersenjata negaranya menghadapi “situasi operasional dan strategis yang sulit, yang cenderung menjadi lebih buruk.”

Topik Menarik