Pria Ini Shock Ditagih Pajak Rp560 Triliun

Pria Ini Shock Ditagih Pajak Rp560 Triliun

Global | sindonews | Senin, 29 April 2024 - 08:20
share

Seorang pria Amerika Serikat (AS) mendapat kejutan tidak mengenakkan yang akan dirasakan seumur hidupnya. Dia tiba-tiba mendapat tagihan pajak dari pemerintah negara bagian Pennsylvania sebesar USD34,5 miliar atau lebih dari Rp560 triliun.

Saya tahu itu jelas merupakan kesalahan besar. Saya bahkan tidak menghasilkan lebih dari USD100.000 setahun, jadi tidak mungkin saya berutang sebesar itu, kata pria bernama Barry Tangert tersebut kepada News 8 , yang dikutip New York Post , Senin (29/4/2024).

Warga Lancaster County itu mengatakan surat tagihan pajak yang membingungkan tersebut adalah satu dari dua barang yang diterima melalui pos akhir pekan lalu.

Dia membuka yang pertama dan menemukan cek pengembalian dana dari pemerintah federal sebesar lebih dari USD900.

Kesenangan Tangert hancur seketika ketika dia membuka barang kedua berupa surat pemberitahuan penagihan pendapatan dari Departemen Pendapatan Pennsylvania yang mengeklaim bahwa dia berutang sebesar USD34.576.826.561.47.

Jumlahnya sangat besar bahkan tidak muat satu baris pun di dokumen.

Foto/News 8

Tangert segera menyadari bahwa ini adalah sebuah kesalahanjumlah yang mencengangkan ini adalah lebih dari tiga kali lipat jumlah utang yang dimiliki orang terkaya di Amerika, Elon Musk, kepada pemerintah pada tahun 2022 sebesar USD11 miliar.

Bagaimana kesalahan tersebut sampai ke depan pintu rumahnya masih menjadi misteri bagi Tangert.

Saya tidak tahu apakah itu kesalahan komputer dalam transmisi atau kesalahan input dari ahli pajak saya, kata Tangert, mencatat bahwa ahli pajaknya mengajukan amandemen setelah melihat kesalahan pada pengembalian tahun 2022-nya.

Dia menghubungi saluran layanan pelanggan Departemen Pendapatan Pennsylvania, yang juga hanya memberikan sedikit bantuan kepada pria yang kebingungan itu.

Hal pertama yang dia katakan adalah, 'Kamu mengalami tahun yang baik'. Dan saya berkata, 'Saya harap', kata Tangert.

Untungnya, Departemen Luar Negeri telah menyelesaikan masalah ini, yang dianggap sebagai kesalahan memasukkan nomor ke dalam sistem.

Kasus Tangert adalah insiden yang terisolasi, kata Departemen Pendapatan kepada News 8 .

Topik Menarik