Komjen Polisi Muda di Tubuh Polri, Nomor 2 Peraih Adhi Makayasa Akpol 1991

Komjen Polisi Muda di Tubuh Polri, Nomor 2 Peraih Adhi Makayasa Akpol 1991

Nasional | sindonews | Sabtu, 27 April 2024 - 05:00
share

Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) Polri berpangkat Komjen Pol tergolong muda berdasarkan tahun lulus Akademi Kepolisian (Akpol). Salah satunya merupakan peraih Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akpol 1991.

Komisaris Jenderal atau Komjen Polisi merupakan pangkat bagi segelintir Perwira Tinggi (Pati) Polri yang memiliki prestasi mumpuni. Pangkat ini ditandai dengan simbol 3 bintang di pundak seragam kepolisiannya.

Saat ini hanya 15 Pati Polri yang menyandang pangkat tersebut. Dari jumlah itu, lima di antaranya tergolong Komjen Pol muda karena lulus Akpol 1990-an. Siapa saja mereka?

Baca juga: Profil Brigjen Pol Nurul Azizah, Salah Satu Jenderal Wanita Aktif di Polri

Komjen Polisi Muda di Tubuh Polri

1. Komjen Pol Dr Mohammad Fadil Imran, MSi

FOTO/DOK.POLRI

Komjen Polisi muda di tubuh Polri yang pertama adalah Komjen Pol Mohammad Fadil Imran. Lulusan Akpol 1991 itu kini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Jenderal bintang tiga ini mengawali kariernya sebagai Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat. Kemudian, pria kelahiran 14 Agustus 1968, Makassar, Sulawesi Selatan ini menjabat sebagai Kapolsek Metro Cengkareng pada 1999 dan Kapolsek Metro Tanah Abang pada 2002. Lalu, dia menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok pada 2008.

Selanjutnya, Fadil menjabat Wadirreskrimum Polda Metro Jaya pada 2009. Setelah itu, pada 2011 Fadil dipromosikan sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau. Lalu, Fadil menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2013. Nah, saat memimpin Polres Metro Jakarta Barat ini meraih gelar Doktor dalam bidang kriminologi.

Pada 2015, Fadil menjabat sebagai Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri. Setelah itu, dia menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya sekaligus Wadirtipideksus Bareskrim Polri pada 2016.

Kariernya pun makin cemerlang. Alumni Program Studi Doktor pada Departemen Kriminologi FISIP UI ini diangkat menjadi Dirtipidsiber Bareskrim Polri pada 2017. Selanjutnya dia menjabat Dirtipidter Bareskrim Polri pada 2018 dan Sahlisosbud Kapolri pada 2019. Pria yang berpengalaman dalam bidang penyidikan ini pada 2020 menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, kemudian Kapolda Metro Jaya, dan saat ini menjabat Kabaharkam Polri berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor:ST/713/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023.

2. Komjen Pol Drs Wahyu Widada, MPhil

FOTO/IST

Selanjutnya ada nama Komjen Pol Wahyu Widada dalam daftar Komjen Polisi muda di tubuh Polri. Peraih Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akpol 1991 itu saat ini menjabat Kabaintelkam. Pengangkatan Wahyu Widada menjadi Kabaintelkam Polri didasarkan surat telegram Nomor:ST/498/II/KEP./2023 per 26 Februari 2023.

Wahyu Widada merupakan satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Polisi yang berpengalaman di bidang Polairud ini juga menyelesaikan sejumlah pendidikan Polri, yakni Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1998, Sespim yang juga menjadi lulusan terbaik (2006), dan Sespimti (2014).

Di luar itu, Wahyu Widada juga pernah mengambil pendidikan kejuruan. Antara lain Sekolah Penerbang (1995), Pa Interkim (1996), Pa Brimob (1996), dan National Management Course (2002).

Pada 1992, Wahyu Widada mengawali kariernya di kepolisian sebagai Pama Subdit Poludara Ditsamapta Polri. Dua tahun kemudian ia menjadi Co Pilot Sat Yaptar Subdit Poludara Disamapta Polri. Karier Wahyu Widada terus meningkat. Ia pertama kali diserahi tugas memimpin teritorial saat menjadi Kapolsek Metro Pademangan pada 2001.

Setelah diserahi beragam tanggung jawab, Wahyu Widada ditunjuk menjadi Kapolres Pekalongan pada 2008. Di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wahyu Widada dimutasi menjadi Pamen Bareskrim Polri yang ditugaskan deri Kantor Staf Kepresidenan.

Wahyu Widada lalu ditunjuk menjadi Wakapolda Riau pada 2018. Setahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Kapolda Gorontalo, kemudian Kapolda Aceh. Saat menjabat Kapolda Aceh, salah satu kasus yang berhasil dibongkar adalah penyelundupan 61 kilogram narkotika jenis sabu milik jaringan internasional. Pengungkapan kasus narkotika jenis sabu jaringan internasional tersebut terjadi Januari 2021 dan melibatkan personel gabungan Ditres Narkoba Polda Aceh dibantu personel Polres Aceh Timur, Polres Lhokseumawe dan Polres Aceh Utara. Setahun lebih di Aceh, Wahyu Widada kemudian ditarik menjadi As SDM Kapolri pada 20 Juli 2021.

Sebelumnya, Wahyu merupakan Ketua Tim Naskah untuk uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) ketika Listyo Sigit Prabowo, teman satu angkatan di Akpol, dicalonkan Kapolri. Naskah berjudul Transformasi Menuju Polri yang Presisi: Prediktif-Responsibilitas-Transparasi Berkeadilan dipaparkan Listyo Sigit di hadapan Komisi III DPR.

Dua tahun menjadi As SDM Kapolri, Wahyu Widada dipromosikan menjadi Kabaintelkan Polri menggantikan Komjen Pol Ahmad Dofiri yang ditunjuk menjadi Irwasum Polri. Ahmad Dofiri menggantikan Komjen Agung Budi Maryoto yang telah memasuki masa pensiun.

3. Komjen Pol Dr Marthinus Hukom, SIK, MSi

FOTO/DOK.MPI

Komjen Pol Marthinus Hukom masuk dalam daftar Komjen Polisi muda di tubuh Polri. Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Penunjukkan Marthinus Hukom didasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 182/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di lingkungan BNN.

Setelah menyelesaikan pendidikan, pria asal Maluku ini memulai perjalanan kariernya di detasemen khusus dengan menjabat sebagai Penyidik Bidang Investigasi Densus 88 Anti Teror Polri. Kariernya di pasukan khusus Polri ini meningkat pesat setelah dipercaya sebagai Kepala Bidang Intelijen Detasemen Khusus 88 yang kemudian selanjutnya menjadi Wakil Kepala Densus 88 pada 2015.

Selanjutnya Marthinus Hukom juga sempat mengemban jabatan sebagai Direktur Penegakan Hukum Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia tahun 2017.

Jabatan Waka Densus 88 kembali dijabatnya pada 2018. Kemudian dia dipercaya sebagai pemimpin tertinggi Densus 88 dua tahun berselang. Pada Desember 2023, polisi kelahiran 30 Januari 1969 itu ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Kepala BNN.

4. Komjen Pol Drs RZ Panca Putra Simanjuntak, MSi

FOTO/IST

Komjen Polisi muda di tubuh Polri selanjutnya adalah Komjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak. Lulusan Akpol 1990 itu kini menjabta sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Panca Putra Simanjuntak merupakan polisi kelahiran Balige, Sumatera Utara, 19 Januari 1969. Dalam riwayatnya, cukup banyak jabatan strategis yang pernah didudukinya. Antara lain dia pernah menjabat Kapolres Banyumas dan Kapolres Tegal (2010). Setahun berselang, Panca Putra beralih tugas menjadi Wadirreskrimsus Polda Jateng.

Tak lama setelahnya, dia mendapat promosi dan menempati jabatan Dirreskrimsus Polda Kalteng. Namanya semakin dikenal kala menjabat Wadirtipidum Bareskrim Polri (2017). Tahun berikutnya, dia mendapat tempat penugasan baru di KPK sebagai Direktur Penyidikan.

Bertahan selama dua tahun, Panca Putra beralih menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri pada 2020. Tak lama setelahnya, dia ditunjuk sebagai Kapolda Sulawesi Utara. Pada 2021, RZ Panca Putra mendapat tugas baru sebagai Kapolda Sumatera Utara (Sumut) dan baru pada 8 September 2023, dia ditunjuk menjadi Sekretaris Utama Lemhannas.

5. Komjen Pol Drs Tomsi Tohir Balaw, MSi

FOTO/DOK.HUMAS POLRI

Kemudian ada nama Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw dalam daftar Komjen Polisi muda di tubuh Polri. Abituren Akpol 1990 itu kini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Tomsi Tohir Balaw merupakan pria kelahiran Bandar Lampung, 30 Januari 1969. Sebelum dilantik menjadi Irjen Kemendagri, Tomsi mengemban amanat sebagai Staf Ahli Sosial Politik Kapolri (Sahlisospol Kapolri) sejak 1 Mei 2020.

Pada Januari 2020, Irjen Tomsi ditunjuk mengagantikan Irjen Pol Nana Sudjana sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun, dia hanya empat bulan memimpin Polda NTB.

Sebelum pindah ke NTB, Tomsi menjabat sebagai Kapolda Banten sejak November 2018. Dia duduk sebagai orang nomor satu Polda Banten menggantikan Brigjen Pol Teddy Minahasa Putra. Selain itu, Irjen Tomsi juga tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan lainnya di Polri yakni Karowassidik Bareskrim Polri (2017), Sesropaminal Divpropam Polri (2016), Dirreskrimsus Polda Sumsel (2016), Analis Kebijakan Madya bidang Jemen Ops Itwasum Polri (2014), Kabidpropam Polda Jatim (2011), Wakapolrestabes Surabaya (2010).

Selanjutnya menjadi Kapolres Jombang (2009), Kapolres Pamekasan (2007), Kasat III/Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006), Kasatkamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2005), dan Kasatresmob Polda Metro Jaya (2004).

6. Komjen Pol Prof Dr Rudy Heriyanto Adi Nugroho, SH, MH, MBA

FOTO/IST

Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho juga termasuk Komjen Polisi muda di tubuh Polri. Lulusan Sekolah Perwira Polri 1993 itu kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Sekjen KKP).

Penugasan Rudy Heriyanto sebagai Sekjen KKP didasarkan Surat Telegram Nomor ST/2749/XII/KEP/2023 dan ST/2750/XII/KEP/2023 tertanggal 7 Desember 2023.

Karier Rudy Heriyanto di kepolisian termasuk cemerlang meski bukan lulusan Akpol. Ia menjadi polisi melalui Sekolah Perwira Polri atau sekarang disebut Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Rudy merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila).

Dulu, SIPSS bernama SEPA (Sekolah Perwira) dan PPSS (Perwira Polri Sumber Sarjana). Ini adalah Pusat Pendidikan selama enam bulan untuk menghasilkan perwira Polri sumber sarjana dan bertindak sebagai unsur pelaksana pendidikan pembentukan Perwira Polri.

Rudy Heriyanto Adi Nugroho tercatat pernah menjabat sebagai Kasubbid Peraturan Bidang Kumdang Div Binkum Polri pada masa awal kariernya di kepolisian. Dirinya juga sempat menjadi Kapolres Cimahi pada 2010. Tidak lama setelah itu, tepatnya 2011, Rudy lantas dimutasi untuk menjadi Kasubbagsun UU Bagsunkum Rosunluhkum Divkum Polri.

Setahun setelahnya, pria kelahiran 17 Maret 1968 tersebut lantas ditunjuk menjadi Kaden C Ropaminal Divpropam Polri. Pada 2015, pria Jakarta 17 Maret 1968 itu bertugas menjadi Dirreskrimum Polda Metro Jaya. Kemudian menjadi Dirtipidter Bareskrim Polri pada 2017 dan Dirtipideksus Bareskrim Polri pada 2018.

Komjen Pol Rudy Heriyanto juga sempat menduduki jabatan Widyaiswara Utama Sespim Polri dan Kadivkum Polri di tahun 2019, serta Kapolda Banten di 2020. Pada saat menjadi Kapolda Banten inilah Komjen Pol Rudy Heriyanto mendapat gelar profesor dari Unila Lampung. Gelar itu secara resmi diberikan dalam Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Profesor Fakultas Hukum Universitas Lampung pada Februari 2022 lalu.

Setelah kurang lebih tiga tahun memimpin Polda Banten, Komjen Rudy ditugaskan di luar kepolisian. Dirinya terkena mutasi pada 14 Oktober 2023 menjadi Sekjen KKP. Ketika menjabat sebagai Sekjen KKP inilah Rudy baru mendapat pangkat Komjen atau jenderal bintang tiga.

Topik Menarik