HIKMAH JUMAT : Orang yang Terbaik: Andakah Salah Satunya?  

HIKMAH JUMAT : Orang yang Terbaik: Andakah Salah Satunya?  

Gaya Hidup | serpong.inews.id | Jum'at, 19 April 2024 - 06:00
share

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan Kab. Tangerang

SUDAH SEPULUH hari bulan suci Ramadhan 1445 H berlalu meninggalkan kita. Bulan suci Ramadhan mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang yang terbaik. Terbaik dalam hal ibadah secara vertikal maupun ibadah secara horizontal.

Bulan suci Ramadhan juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berperilaku, berkata, dan bersikap baik dalam berbagai keadaan. Tenang, sabar, dan menahan diri, itulah sifat dan sikap yang diajarkan dan dilatih selama bulan suci Ramadhan.

Di bulan Syawal ini adalah giliran kita untuk dapat membuktikan kesuksesan tarbiyah yang diikuti selama sebulan penuh di bulan suci Ramadhan yang lalu. Tetap menjadi orang yang terbaik merupakan bagian dari pembuktian ketakwaan seseorang pasca bulan suci Ramadhan.

Islam menawarkan banyak peluang kepada umatnya untuk menjadi orang yang terbaik. Beberapa peluang untuk menjadi orang yang terbaik telah dijelaskan dengan gamblang oleh Baginda Rasulullah SAW, beberapa di antaranya dapat dipaparkan berikut ini.

Orang yang Baik Terhadap Keluarganya

Keberadaan kita di tengah-tengah keluarga, ternyata memberikan peluang besar bagi kita untuk menjadi orang yang terbaik. “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap ahli keluarganya.” Demikian Baginda Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban.

Berdasarkan hadits di atas, untuk menjadi orang yang terbaik adalah dengan cara menjadi orang yang peduli terhadap keluarganya. Tidak hanya sebatas peduli dalam ukuran memenuhi kebutuhan materi atau kebutuhan keluarga, namun lebih dari itu menjaga keluarga dari siksa api neraka.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim [66]: 6).

Orang yang Bermanfaat Bagi Orang Lain

Baginda Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar menjadi orang yang bermanfaat tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga bagi orang lain. Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto: Ist)
 
 

Contoh implementasi dari hadits di atas di antaranya adalah jika kita menjadi seorang pemimpin, maka dengan kepemimpinan itu kita dapat melakukan ‘amar ma’ruf nahyi munkar, membuat kebijakan yang pro rakyat, dan mendahulukan kepentingan publik.

Contoh lainnya adalah jika kita mempunyai ilmu, maka dengan ilmu itulah kita dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi orang lain. Jika kita memiliki harta, maka dengan harta itulah kita dapat membantu orang lain yang kekurangan. Dan, masih banyak lagi contoh lainnya.

Orang yang Baik Terhadap Sahabat dan Tetangganya

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak mungkin dapat hidup sendirian. Sebagai makhluk sosial, maka selain berinteraksi dengan keluarga, dipastikan kita juga akan berinteraksi dengan para sahabat di tempat kerja misalnya, dan juga tetangga di tempat kita tinggal.

Indahnya Islam, interaksi kita dengan para sahabat dan tetangga ternyata juga memberikan peluang bagi kita untuk menjadi orang yang terbaik. Berbuat baik kepada para sahabat dan juga tetangga ternyata dapat menjadikan kita sebagai orang yang terbaik.

Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap sahabatnya. Sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya.” (HR. Bukhari).

Orang yang Belajar dan Mengajarkan Al-Qur’an

Inilah salah satu keistimewaan Al-Qur’an. Bagi siapa saja yang mau berinteraksi dengan Al-Qur’an maka dia akan menjadi orang yang terbaik di hadapan Allah SWT. Orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an dikategorikan sebagai orang yang terbaik oleh Baginda Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Tentu hadits tersebut jangan hanya dimaknai cukup dengan belajar dan mengajarkan Al-Qur’an kemudian kita akan menjadi orang yang terbaik. Jangan lupa bahwa setelah kita belajar, kita dituntut untuk mengimani dan mengamalkannya sebelum mengajarkan atau mendakwahkannya.


Indahnya Islam, interaksi kita dengan para sahabat dan tetangga ternyata juga memberikan peluang bagi kita untuk menjadi orang yang terbaik. (Foto: Ist)
 
 

Orang yang Gemar Berbagi Makanan dan Menebarkan Salam

Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhum menceritakan bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Baginda Rasulullah SAW: “Islam bagaimanakah yang baik?” Beliau menjawab: “Kamu memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits yang lain, Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang memberi makan.” (HR. Ahmad dan Hakim). Berdasarkan kedua hadits tersebut maka jelaslah bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang.

Gemar memberi atau berbagi makanan dan menebarkan salam adalah bukti kasih sayang dan kepedulian kepada sesama manusia. Dengan melakukan amal shalih ini, maka kita dapat menjadi orang yang terbaik di hadapan Allah SWT.

Orang yang Berakhlak Baik

Diutusnya Baginda Rasulullah SAW ke muka bumi ini adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Sebagaimana sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Baihaqi).

Saat ini kita hidup di tengah dekadensi moral yang menyebabkan kerusakan akhlak pada sebagian manusia. Inilah tantangan besar bagi kita saat ini, dimana keburukan dan kemaksiatan dipertontonkan tanpa ragu dan rasa malu lagi. Na’udzubillahi min dzalik.

Oleh karena itu, bagi siapa saja di antara kita yang memiliki dan mampu mempertahankan akhlak yang baik di era seperti ini, dialah orang yang terbaik. Sebagaimana sabda Baginda Rasulullah SAW yang artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari).

Itulah di antara beberapa peluang untuk menjadi orang terbaik yang telah disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW kepada kita. Sejatinya masih terdapat banyak peluang lain yang juga telah disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW.

Semoga di bulan Syawal 1445 H ini, kita dapat mempertahankan bahkan meningkatkan berbagai kebaikan yang telah dilatih selama bulan suci Ramadhan yang lalu. Karena sejatinya Syawal dan bulan-bulan berikutnya, merupakan ajang pembuktian keberhasilan ibadah Ramadhan kita. (*)


Gemar memberi atau berbagi makanan dan menebarkan salam adalah bukti kasih sayang dan kepedulian kepada sesama manusia. (Foto: Ist)
 

Wallahu a’lam bish-shawab.

Topik Menarik