Perjuangan Babe Cabita Melawan Anemia Aplastik sebelum Meninggal Dunia

Perjuangan Babe Cabita Melawan Anemia Aplastik sebelum Meninggal Dunia

Seleb | okezone | Selasa, 9 April 2024 - 13:01
share

JAKARTA - Babe Cabita meninggal dunia. Pria dengan nama asli Priya Prayogha Pratama itu meninggal dunia usai melawan penyakit langka Anemia Aplastik.

Saat kondisinya mulai membaik, Babe Cabita pernah bercerita dengan Deddy Corbuzier ia mengira terkena DBD lantaran mengalami penurunan kondisi kesehatan mulai trombosit dan hemoglobin.

Namun ketika diperiksa dokter, dilaporkan kondisi tersebut bukanlah DBD. Sebab penyakit DBD biasanya hanya trombositnya yang turun. Alhasil dirinya sempat dinyatakan kritis karena kondisi tersebut.

Jadi awal mulanya aku masuk DBD, setelah itu kalo DBD itu kan yang turun trombosit, tapi kalo aku semuanya turun. Darah putih nol, HB 6, semua pada turun lah pada saat itu, kata Babe dikutip dari podcast Close The Door di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Selasa (9/4/2024).

Bahkan saking menurunnya kondisi kesehatan Babe, dirinya sampai harus menerima transfusi darah. Namun darah yang dibutuhkannya bukan darah biasa, melainkan leukosit.

Karena semuanya pada turun, ngedrop, pada saat itulah dikatakan kritis. Karena stok darah di rumah sakit tidak ada, sementar darah aku kalau diperiksa terus menurun, jelasnya.

Namun, perjalanannya untuk mendapatkan donor darah tersebut tidaklah mudah, pasalnya darah tersebut sangat sulit didapatkan. Ia pun telah menanyakan pihak rumah sakit, PMI dan beberapa rekannya pun menjelaskan stoknya kosong dan tidak mudah didapatkan.

Karena pada saat itu yang dibutuhin bukan darah merah biasa tapi yang kuning itu, yang sudah disuling. Itu leukosit kalo gak salah, pokoknya yang aku butuhin yang bening itu, yang memang susah, ujar Babe.

Dirinya jatuh kritis saat belum mengetahui penyakit yang sebetulnya sedang diidapnya adalah Anemia Aplastik. Bahkan sang dokter sempat mendiagnosis dirinya terkena Leukimia.

Hal ini karena sang dokter menemukan darah putih saat mengambil pemeriksaan darah pertama. Selama berjuang melawan masa-masa kritisnya, Babe harus merasakan menggigil parah, kesulitan untuk tidur, dan halusinasi.

Topik Menarik