Bacaan Injil dan Renungan Katolik Singkat, Rabu 28 September 2022

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Singkat, Rabu 28 September 2022

Seleb | BuddyKu | Selasa, 27 September 2022 - 20:57
share

delta3.co.id Berikut bacaan Injil dan renungan Katolik singkat hari Rabu 28 September 2022.

Semoga melalui bacaan Injil hari ini bisa meneguhkan hati dan pikiran kita dalam kehidupan.

Berikut Bacaan Hari Rabu 28 September 2022:

Bacaan Injil: Lukas 9:57-62

Renungan Harian Katolik Rabu 28 September 2022

Ungkapan serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya Disini Yesus mau menegaskan eksistensi diri-Nya sebagai pengembara yang tidak aman dan sering ditolak.

Karena itu para pengikut-Nya pun harus siap menempuh jalan yang tidak aman, ditolak dan tidak memiliki tempat tinggal tetap di dunia ini.

Kepada orang yang mau mengikuti-Nya, tetapi minta izin untuk menguburkan bapanya lebih dulu, Yesus berkata: Biarlah orang mati menguburkan orang mati.

Kerajaan Allah memberi kehidupan sejati sebab berkatnya orang ambil bagian dalam Allah.

Karena itu bagi yang mau mengikuti Yesus, semua urusan dunia, termasuk kewajiban mutlak seorang anak untuk memelihara orangtua sampai akhir hayat dan penguburan-nya, tidak bisa mengikatnya.

Adat Yahudi tidak memperbolehkan seorang anak pergi meninggalkan orangtuanya dan mewajibkan-nya memelihara orangtua hingga saat ajal dan penguburan-nya.

Namun, pada waktu terjadi konflik dan orang harus memilih satu dari keduanya, kepentingan Kerajaan Allah harus dimenangkan.

Tuntutan Yesus kepada orang-orang yang mau mengikuti-Nya lebih radikal dari Nabi Elia.

Nabi Elia mengizinkan Elisa pamit kepada orangtuanya yang masih hidup, sedangkan orang yang ingin mengikuti Yesus itu mau melestarikan adat istiadat-nya Yahudi.

Artinya, sebelum orangtuanya mati dan dikuburkan ia tidak mungkin ikut Yesus.

Maka Yesus pun menambahkan, Setiap orang yang siap membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.

Untuk mengikuti Yesus orang juga harus memutus hubungannya dengan masa lampau.

Menoleh ke belakang artinya mempertahankan mati-matian warisan nilai dan pengalaman masa lampau.

Sama seperti pembajak yang tidak boleh menoleh ke belakang karena harus memperhatikan lurus-nya alur bajak yang ditarik lembu, pengikut Yesus pun tidak boleh merepotkan yang sudah ditinggalkan demi Kerajaan Allah dan ikut cara Yesus menilai dunia.

Kita kadang tetap berpegang teguh dan kukuh membela adat istiadat yang sudah ketinggalan zaman dan tidak manusiawi lagi.

Tidak jarang kita pun lebih mementingkan aturan dan keselamatan duniawi daripada tatanan surgawi dan keselamatan abadi.

Mengapa? Yesus telah menunjukkan bahwa menjadi pengikut-Nya harus siap meninggalkan segala-galanya.

Kita adalah pengikut-pengikut Yesus zaman ini yang seharusnya siap meninggalkan apa pun demi Yesus. Apa mau kita sekarang?

Artikel Menarik Lainnya

Topik Menarik