Ogah Beralih ke Tenaga Listrik, Toyota Bikin Kantor Riset Mesin Hidrogen

Ogah Beralih ke Tenaga Listrik, Toyota Bikin Kantor Riset Mesin Hidrogen

Otomotif | sindonews | Kamis, 2 Mei 2024 - 11:50
share

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi elektrifikasi saat ini, banyak pihak yang skeptis terhadap teknologi sel bahan bakar.

Tidak semua pabrikan terlalu fokus pada teknologi kecuali beberapa pabrikan tangguh seperti Toyota, Honda, Hyundai, dan BMW.

Keraguan ini beralasan karena tidak banyak upaya untuk mempublikasikan keunggulannya selain tanggapan dari industri dan pembuat kebijakan.

Seperti dilansir dari Autopro, meski menghadapi tantangan, Toyota bertekad untuk fokus pada teknologi sel bahan bakar.

Toyota Motor North America (TMNA) baru-baru ini mengumumkan penamaan kantor Penelitian dan Pengembangan Litbang California sebagai Kantor Pusat Hidrogen Amerika Utara (H2HQ).

Penggantian nama ini untuk memperkuat komitmen Toyota dalam mendukung sel bahan bakar dan produk serta teknologi terkait hidrogen menuju keekonomian hidrogen.

Ruang kerja kantor di H2HQ telah didesain ulang untuk staf bagian Litbang, perencanaan komersialisasi, dan penjualan produk dan teknologi terkait hidrogen.

Toyota juga berencana menambah fasilitas lain seperti jaringan mikro (sistem/fasilitas energi terpisah), pusat pendidikan berkelanjutan dan masih banyak lagi.

Pendirian ini merupakan upaya terbaru setelah Toyota Motor Corporation merestrukturisasi bisnis hidrogennya di Jepang dan mendirikan Pabrik Hidrogen pada tahun 2023.

Ide di balik pendiriannya di Jepang adalah untuk menyatukan semua pekerjaan yang berhubungan dengan hidrogen di satu tempat.

Toyota juga ingin mempercepat pengembangan produk yang berorientasi pelanggan dan produksi produk sel bahan bakar atau produk terkait hidrogen.

Toyota Motor Europe menindaklanjuti dengan Pabrik Hidrogennya sendiri untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis hidrogen Toyota selain ekosistem dan infrastruktur hidrogen di Eropa.

H2HQ akan mendorong upaya hidrogen di Amerika Utara dan membantu lokalisasi teknologi dan produk global terkait hidrogen.

Diantaranya adalah penggunaan sel bahan bakar tugas ringan, peluang sel bahan bakar tugas berat, pembangkit listrik sel bahan bakar non-permanen dan masih banyak lagi.

H2HQ telah memiliki aset penelitian dan pengembangan yang hebat seperti dinamometer terbesar Toyota (1,2 MW).

Juga tersedia bangku tes dan stasiun pengisian hidrogen untuk kendaraan ringan dan berat. H2HQ juga akan menjadi pusat dari beberapa proyek baru.

Pembangunan jaringan mikro yang tangguh telah dimulai termasuk sistem fotovoltaik surya berkekuatan 230 kW dan generator sel bahan bakar membran penukar proton (PEM) berkapasitas 1 MW.

Sel bahan bakar oksida padat (SOFC) 325 kW dan sistem energi baterai 500 kWh juga dibangun.

Microgrid dirancang untuk mendukung kebutuhan energi kampus Toyota dan memungkinkannya beroperasi tanpa jaringan utama dan diharapkan dapat beroperasi penuh pada tahun 2026.

Program penelitian dan pengembangan Toyota dalam teknologi sel bahan bakar hidrogen telah berjalan selama lebih dari 30 tahun.

Buktinya bisa dilihat pada Toyota Mirai, kendaraan angkut berat, sistem pembangkit energi dan masih banyak lagi.

Kampus Toyota di Gardena, California juga terlibat dalam upaya ini dan telah memulai sejumlah proyek sel bahan bakar listrik.

Misalnya saja divisi Fuel Cell Development (FCD) yang berperan penting dalam membantu pengembangan Mirai yang diluncurkan pada tahun 2015.

Mereka juga bekerja sama dengan mitra industri untuk membantu mengembangkan infrastruktur melalui pemerintahan California.

Pada tahun 2017 FCD memasang powertrain sel bahan bakar listrik pada truk dan kemudian mendorong proyek Fasilitas Pengangkutan Emisi Nol dan Hampir Nol (ZANZEFF).

Topik Menarik