Huawei Siapkan Stasiun Pengisian Daya Mobil Listrik Super Cepat 1 Detik per 1 Km

Huawei Siapkan Stasiun Pengisian Daya Mobil Listrik Super Cepat 1 Detik per 1 Km

Otomotif | inews | Jum'at, 1 Maret 2024 - 06:33
share

JAKARTA, iNews.id – Perusahaan teknologi China berlomba mengembangkan infrastruktur mobil listrik. Ada BYD, Xiaomi dan Huawei. 

Terbaru, Huawei tengah fokus membangun stasiun pengisian daya super cepat. Dilansir dari Carnewschina, Presiden Energi Digital Huawei, Hou Jinlong mengatakan, semua kendaraan listrik membutuhkan pengisian daya cepat. Sebab itu, Huawei membangun stasiun pengisian 1 detik untuk jarak tempuh 1 kilometer.

“Prestasi ini dapat merevolusi industri pengisian daya kendaraan listrik dan menghilangkan kekhawatiran akan jangkauan bagi pemilik kendaraan listrik,” ujar Hou Jinlong.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Huawei, Hou Jinlong mengatakan akan ada lonjakan pengguna kendaraan listrik. Ini dapat memberikan beban besar pada stasiun pengisian kendaraan listrik umum.

“Secara historis, kecepatan pengisian daya yang lambat dan infrastruktur pengisian daya yang terbatas telah menghambat adopsi kendaraan listrik secara luas. Untuk mengikuti permintaan, Huawei bertujuan membangun ultra-fast charging,” ucapnya.

Meskipun biaya peralatan pengisian daya ultra cepat menjadi kekhawatiran bagi beberapa operator charging station. Namun, Huawei menekankan fokusnya harus pada biaya per kWh daripada belanja modal awal atau CAPEX.

Huawei baru-baru ini memperkenalkan stasiun pengisian ultra-fast charging berpendingin cairan untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya berkecepatan tinggi. Output maksimum 600 kW dan arus maksimum 600 A, stasiun pengisian daya ini dapat mencapai perkiraan kecepatan pengisian satu kilometer per detik.

Stasiun pengisian daya ini mendukung berbagai macam kendaraan listrik, seperti Nio, Tesla, Xpeng, dan Li Auto, serta kendaraan komersial dan truk kargo. Huawei berencana membangun lebih dari 100,000 stasiun berpendingin cairan di lebih dari 340 kota dan jalan raya utama di China.

Huawei juga melihat integrasi pembangkitan energi terbarukan, penyimpanan energi, dan infrastruktur pengisian daya sebagai solusi yang tepat. Integrasi ini memungkinkan aliran energi dua arah. Pemilik kendaraan mengisi daya mobil dan bisa menjual kelebihan energi kembali ke jaringan listrik.

Topik Menarik