Bukan Sekadar Trofi! Amril Daulay Ungkap Makna Sesungguhnya di Balik Juara CFA International Tournament 2025
SHIJIAZHUANG, iNews.id – Timnas Futsal Indonesia baru saja mencetak sejarah dengan menjuarai CFA International Tournament 2025. Namun bagi sang pelatih, Muhammad Amril Daulay, kemenangan ini bukan hanya soal trofi.
Menurutnya, hal yang jauh lebih penting adalah perkembangan dan proses belajar para pemain sepanjang turnamen.
Skuad Garuda juara usai sukses menaklukkan Denmark di partai final yang digelar di Shijiazhuang College Sports Arena, Kamis (11/9/2025) malam WIB. Bermain dengan intensitas tinggi sejak awal laga, Indonesia mengunci kemenangan dengan skor 4-2.
Amril Daulay: Trofi Hanya Bonus, Proses Adalah Kunci
Usai pertandingan, Amril menyampaikan rasa syukur atas pencapaian anak asuhnya. Ia menilai performa para pemain sangat mengesankan, terutama karena mereka mampu menyerap strategi baru dalam waktu singkat.
“Alhamdulillah atas hasil yang diraih, ini buah kerja keras pemain. Dalam satu minggu mereka menerima banyak informasi, taktik baru, dan langsung bisa mempraktekkannya di pertandingan,” ujar Amril, Kamis (11/9/2025).
Meski berhasil membawa pulang trofi juara, Amril tidak ingin para pemain cepat puas. Ia justru menekankan bahwa trofi hanyalah bagian kecil dari proses pembelajaran yang lebih besar.
“Perkembangan mereka selama turnamen ini luar biasa. Trofi memang bonus, yang paling penting para pemain selalu belajar dari kesalahan dan terus berkembang untuk menjadi lebih baik,” jelasnya.
Prestasi Gemilang Timnas Futsal Indonesia di CFA 2025
Tak hanya meraih gelar juara, Timnas Futsal Indonesia juga menyapu bersih sejumlah penghargaan individu dalam turnamen ini:
Angga Ariansyah dinobatkan sebagai Best Goalkeeper
Reza Gunawan tampil luar biasa sebagai Top Skor dan sekaligus Pemain Terbaik
Indonesia juga menyabet gelar Tim Fairplay, menegaskan performa apik mereka secara keseluruhan
Skuad Lapis Kedua, Kualitas Tetap Nomor Satu!
Yang membuat pencapaian ini semakin luar biasa adalah fakta bahwa Amril Daulay menurunkan skuad pelapis selama turnamen. Tanpa mayoritas pemain inti, Indonesia tetap mampu menunjukkan kualitas dan kedalaman tim yang mumpuni.
Ini menjadi sinyal kuat bahwa regenerasi di tubuh Timnas Futsal Indonesia berjalan dengan sangat baik.
