Juli, Berharap Tak Lagi Bubble serta Bisa Dihadiri Penonton

Juli, Berharap Tak Lagi Bubble serta Bisa Dihadiri Penonton

Olahraga | jawapos | Sabtu, 26 Maret 2022 - 10:43
share

JawaPos.com Liga 1 musim 20212022 sudah dekat sekali dengan garis finis. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi berancang-ancang menyelenggarakan musim baru pada Juli mendatang.

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menyebut Juli sebagai waktu yang tepat. Sebab, tahun ini ada banyak event internasional. Karena itu, kami ingin memulai Liga 1 lebih awal. Kami berharap kompetisi bisa beres sebelum Ramadan tahun depan, ujar Lukita.

Meski demikian, Lukita belum dapat memastikan format kompetisi yang diterapkan musim depan. Pihaknya akan berdiskusi dengan PSSI setelah Liga 1 musim ini selesai.

Sebenarnya, lanjutnya, LIB ingin Liga 1 musim depan diadakan dengan sistem home and away (kandang dan tandang). Dengan begitu, pertandingan bisa kembali disaksikan penonton secara langsung di stadion. Namun, keinginan itu sangat bergantung pada situasi pandemi Covid-19 ke depan.

Kalau situasi sudah normal, kami bakal merancang format home and away. Namun, kalau pemerintah masih menetapkan status pandemi, Liga 1 bisa saja kembali pakai sistem bubble, jelas wakil ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat tersebut.

Terlepas dari format kompetisi musim depan, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meneruskan terobosan positif musim ini untuk dipakai musim depan. Yaitu, penggunaan additional assistant referee (AAR) alias asisten wasit tambahan. Keberadaan asisten wasit tambahan diakui meminimalkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan di kotak penalti.

Bagaimana dengan video assistant referee (VAR)? Iriawan sebenarnya sangat tertarik menggunakan VAR di Liga 1. Namun, menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, biaya penggunaan VAR sangat mahal. Harga alat VAR sekitar Rp 87 miliar. Belum lagi, setiap pertandingan harus mengeluarkan uang Rp 200 jutaRp 250 juta, ungkapnya.

Meski mahal, Iwan Bule memastikan PSSI sudah berpikir untuk memakai VAR. Namun, dia meminta publik sepak bola Indonesia bersabar. Sebab, ini tidak mudah. Jadi, ditunggu saja, tandasnya.

Topik Menarik