Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Jadi Bantalan Sosial dan Pertumbuhan Ekonomi

Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Jadi Bantalan Sosial dan Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi | okezone | Rabu, 31 Desember 2025 - 17:37
share

JAKARTA - Tahun 2025 menjadi penanda penting dalam perjalanan ekonomi digital Indonesia. Di tengah dinamika global yang masih dibayangi ketidakpastian, transformasi teknologi, dan tekanan ekonomi rumah tangga, platform digital bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan telah menjelma menjadi infrastruktur sosial dan ekonomi.

Di antara pemain utama ekosistem ini, Grab Indonesia menutup 2025 dengan satu benang merah yang konsisten: menghadirkan kemudahan mobilitas sekaligus memperluas peluang hidup bagi jutaan orang. 

Catatan Akhir Tahun Grab Indonesia 2025 bukan sekadar laporan kinerja korporasi, melainkan refleksi atas bagaimana teknologi, jika dikelola dengan keberpihakan, dapat menjadi pengungkit pemerataan dan inklusi. Dari jalanan kota hingga dapur UMKM, dari mitra pengemudi hingga pelajar penerima beasiswa, perjalanan Grab sepanjang 2025 merekam kisah tentang ekonomi yang bergerak dari bawah. 

Ekosistem yang Menyentuh Seperempat Indonesia 

Industri transportasi dan pengantaran online kini menyumbang sekitar 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto nasional. Dalam lanskap tersebut, Grab berkontribusi sekitar 50 persen di industri ride-hailing.

Namun angka yang paling mencolok adalah satu dari empat masyarakat Indonesia kini berinteraksi dengan Grab—baik sebagai pengguna maupun sebagai mitra pengemudi dan merchant. Artinya, platform ini telah menjadi bagian dari keseharian jutaan keluarga Indonesia. 

Di tengah realitas ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, Grab menjadi ruang baru bagi mereka yang kehilangan pekerjaan, terpinggirkan oleh usia, atau terkendala akses pendidikan. Data internal Grab 2025 menunjukkan bahwa lebih dari separuh mitra pengemudi berusia di atas 36 tahun, bahkan mayoritas di atas 45 tahun—kelompok usia yang kerap menghadapi diskriminasi di pasar kerja formal. Sekitar 69 persen mitra hanya berpendidikan SMA/SMK, dan hampir separuhnya sebelumnya tidak memiliki sumber penghasilan tetap. 

Yang paling menyentuh adalah peran perempuan. Sebanyak 182.500 mitra pengemudi Grab adalah perempuan, sebagian besar ibu tunggal dan tulang punggung keluarga. Bagi mereka, fleksibilitas bukan sekadar fitur, melainkan kebutuhan hidup. 

UMKM: Mesin Ekonomi yang Diperkuat Digital 

Sepanjang 2025, Grab terus menegaskan perannya sebagai akselerator UMKM. Delapan dari sepuluh merchant GrabFood adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Di GrabMart, lebih dari separuh merchant berasal dari UMKM lokal. Sejak 2020 hingga 2024, ekosistem merchant Grab telah menciptakan sekitar 4,6 juta lapangan kerja—sebuah kontribusi signifikan di tengah keterbatasan sektor formal.

Program Kota Masa Depan menjadi salah satu wajah kolaborasi ini. Melalui enam rangkaian workshop pelatihan UMKM yang menjangkau 16 kota tier-2 dan tier-3, Grab mendorong pelaku usaha lokal untuk tidak hanya bertahan, tetapi naik kelas lewat digitalisasi. Di kota-kota yang sering luput dari sorotan ekonomi nasional, teknologi justru membuka pintu baru bagi pertumbuhan. 

Ekosistem Terintegrasi: Mobilitas, Keuangan, dan Kesehatan 

Sepanjang 2025, Grab memperkuat ekosistem terintegrasi yang mencakup mobilitas, pengantaran, belanja, layanan finansial, hingga kesehatan. GrabCar, GrabBike, GrabFood, GrabExpress, GrabMart, GrabJastip, hingga GrabHealth dan GrabKios menjadi simpul-simpul yang saling terhubung. 

Dalam layanan finansial, sinergi Grab-OVO-Superbank terus berkembang. Digital payment, pembiayaan mikro, hingga akses investasi ritel memperluas inklusi keuangan. Jutaan agen GrabKios di lebih dari 500 kota menjadi ujung tombak layanan keuangan digital, terutama di wilayah yang belum terjangkau perbankan konvensional. 

2025: Tahun Aksi Sosial dan Kebangsaan 

Tahun ini juga ditandai oleh inisiatif sosial berskala nasional. Program “1080 Grab Indonesia” yang mengusung tema Semua Bisa Berdaya, Semua Bisa Sejahtera melibatkan lebih dari 5.000 mitra pengemudi di 80 kota, dari Aceh hingga Papua. Perayaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol pengakuan atas peran mitra sebagai penggerak ekonomi rakyat. 

Melalui GrabScholar, lebih dari 3.400 pelajar dari 171 kota—mulai dari jenjang SD hingga universitas—mendapat akses pendidikan. Program Generasi Campus 2025 menjangkau 15.700 peserta di enam kota, memberi ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan passion melalui aksi sosial berkelanjutan. 

Di tingkat global, Grab membawa wajah Indonesia ke Times Square lewat penayangan billboard Nasdaq pada Desember 2025, mempromosikan pariwisata dan kuliner Nusantara ke panggung dunia. 

Mitra “Naik Kelas”: Dari Ojol ke Peluang Baru 

Salah satu narasi terkuat sepanjang 2025 adalah upaya sistematis mendorong mitra untuk “naik kelas”. Melalui program magang GrabRental, sebanyak 1.700 mitra pengemudi ojek online beralih menjadi pengemudi taksi online, dengan peningkatan pendapatan hingga 2,5 kali lipat. 

Akses pembiayaan juga diperluas. Sejak 2023, OVO Finansial telah menyalurkan lebih dari Rp6 triliun pendanaan kepada lebih dari 445.000 mitra UMKM dan pengemudi melalui GrabModal. Di ranah kreatif, GrabAcademy bekerja sama dengan Meta melatih mitra pengemudi menjadi content creator dan KOL—membuka sumber pendapatan baru di ekonomi kreator.

Pemberdayaan Perempuan sebagai Fokus Utama 

Sepanjang 2025, pemberdayaan perempuan bukan slogan, melainkan agenda nyata. Program Ibu Sudah OKE! (ISO) dari GrabExpress membantu ibu pelaku usaha dengan ongkir flat dan paket pengiriman terjangkau. Komunitas Mompreneur dalam Klub Juragan GrabExpress telah memberdayakan lebih dari 2.000 pelaku usaha perempuan. 

Melalui gerakan SERABI (Sekumpulan Perempuan Bisa), Grab memberdayakan lebih dari 1.100 UMKM perempuan di 13 kota, didukung teknologi AI GrabMerchant, akses pembiayaan, dan peluang pendapatan tambahan. Program #MelajuSyantiek sendiri telah menjangkau lebih dari 25.000 mitra pengemudi perempuan—mayoritas ibu tunggal dan mahasiswi yang membutuhkan fleksibilitas kerja. 

Kolaborasi dengan Pemerintah: Dari Kesehatan hingga Gizi 

Kemitraan dengan pemerintah menjadi elemen kunci sepanjang 2025. Grab bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan menyediakan layanan cek kesehatan gratis bagi mitra pengemudi. Program Kota Masa Depan bersama KemenUMKM telah menjangkau 15 kota dan mendukung lebih dari 200.000 UMKM. 

Dalam program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), Grab-OVO mengalokasikan dana CSR lebih dari USD 1 juta, menjangkau 4.500 murid dan guru di 29 sekolah, serta melibatkan lebih dari 20 UMKM di sembilan kota. Grab juga menjadi institusi swasta pertama yang menjalankan MBG bagi anak berkebutuhan khusus. 

Menjaga Integritas Finansial di Era Digital 

Di sektor finansial, 2025 menjadi tahun penting bagi penguatan tata kelola. Melalui gerakan GEBUK JUDOL (Gerakan Bareng Ungkap Judi Online), OVO bersama pemerintah memblokir lebih dari 7.000 akun terkait judi online dan menurunkan transaksi ilegal hingga 97 persen. 

Inovasi QRIS di ekosistem Grab mencatat lebih dari 40 juta transaksi sepanjang 2025, menandakan adopsi pembayaran digital yang semakin masif. Puncaknya, IPO Superbank mencetak rekor sebagai IPO bank digital terbesar 2025 dengan tingkat oversubscription mencapai 318 kali—menjadi sinyal kuat kepercayaan pasar terhadap ekosistem digital Indonesia. 

Penutup: Ekonomi Digital yang Berpihak 

Menutup 2025, Grab Indonesia menunjukkan bahwa ekonomi digital bukan hanya soal efisiensi dan skala, tetapi juga tentang keberpihakan. Ketika teknologi diposisikan sebagai alat pemberdayaan, ia mampu menjadi bantalan sosial, pembuka peluang, sekaligus penggerak pertumbuhan.

Di tengah perdebatan tentang masa depan kerja, perlindungan sosial, dan regulasi platform, perjalanan Grab sepanjang 2025 menawarkan satu pelajaran penting: kolaborasi antara teknologi, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci agar ekonomi digital tidak meninggalkan siapa pun di belakang. 

Jika 2025 adalah tahun konsolidasi, maka tahun-tahun ke depan akan menjadi ujian sejauh mana warisan ini dapat dijaga—agar transformasi digital benar-benar menjadi milik semua.

Topik Menarik