Hadapi Era Disrupsi, Kemdiktisaintek Ingin Kampus Jadi Pabrik Ide
JAKARTA - Pendidikan tinggi dituntut menjadi motor penggerak kemajuan bangsa di tengah percepatan perubahan global dan tantangan disrupsi teknologi.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) pun terus mendorong penguatan peran perguruan tinggi, lembaga riset, industri, dan media sebagai satu ekosistem yang saling terhubung dalam menghasilkan pengetahuan, inovasi, dan solusi nyata bagi masyarakat.
Upaya ini tercermin dalam konsistensi kebijakan dan program yang menempatkan riset, sains, dan teknologi sebagai pilar utama daya saing Indonesia.
Komitmen tersebut kembali ditegaskan dalam kegiatan yang digelar Kemdiktisaintek di Graha Diktisaintek, yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan pendidikan tinggi dan sains. Forum ini menjadi ruang refleksi bersama atas capaian, tantangan, dan arah penguatan tata kelola pendidikan tinggi serta kolaborasi lintas sektor guna memastikan kontribusi akademik dan inovasi benar-benar berdampak bagi pembangunan nasional.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto mengatakan, pimpinan perguruan tinggi, LLDikti, dosen, peneliti, tenaga pendidik, mahasiswa hingga mitra, memiliki caranya masing-masing untuk kemajuan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia di era informasi yang berkembang pesat.
Kemdiktisaintek pun melalui berbagai program mendorong kolaborasi yang erat antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, industri, media, dan masyarakat.
"Di tengah era disrupsi, di mana perubahan terjadi begitu cepat, riset dan inovasi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan, sebuah pilar daya saing bangsa," ujarnya, Sabtu (20/12/2025).
Mendiktisaintek juga menekankan pendidikan tinggi harus menjadi pabrik ide, tempat di mana rasa ingin tahu bertemu dengan kebutuhan nyata bangsa.
“Jangan pernah merasa selesai, jangan pernah merasa puas, teruslah berkontribusi. Jadikan ini sebagai motivasi lebih agar bangsa ini dapat sejajar dengan bangsa-bangsa maju yang ada di dunia,” tegas Brian.
Ke depan, Kemdiktisaintek akan terus memperkuat tata kelola program dan kebijakan melalui peningkatan harmonisasi regulasi, penguatan akuntabilitas, serta optimalisasi koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat kualitas pelaksanaan program dan kebijakan Kemdiktisaintek secara menyeluruh, sehingga kontribusi seluruh pemangku kepentingan dapat semakin optimal dan berdaya guna dalam meningkatkan mutu ekosistem pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia,” imbuh Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiktisaintek, Togar Simatupang.









