Yamaha Ungkap Hasil Investigasi, 30 Persen Oli Motor di Indonesia Palsu
JAKARTA - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengungkapkan hasil investigasi mengenai peredaran pelumas di Tanah Air. Berdasarkan penelusuran, sebanyak 30 persen oli motor yang beredar di Indonesia palsu.
1. Oli Palsu
Pemalsuan biasanya dilakukan terhadap produk yang laris di pasaran. Kondisi ini dilakukan karena kebutuhan pelumas yang terus bertambah seiring pupulasi kendaraan roda dua.
"Berdasarkan survei kami, masih ada 30 persen dimakan sama brand palsu, itu tinggi sekali. Makannya kampanye dari Yamaha selalu pakai yang asli," kata Manager Part Operation Division PT YIMM Novianto Kurniawan, di Jakarta, Rabu (17/12/2025).
Sebaran oli palsu menyasar wilayah-wilayah terpencil, terutama di luar Pulau Jawa. Hal tersebut dilakukan karena minimnya edukasi mengenai oli palsu yang membuat pelaku dengan mudah memasarkan produk tiruan.
"Umumnya oli palsu ditemukan di pinggiran seperti Sumatera, Kalimantan. Kami menggandeng pemerintah dan lembaga terkait untuk mencegahnya. Sudah lebih dari 5 tahun, lebih dari 50 laporan (Yamalube palsu-red)," ujar Novianto.
2. Dampak Oli Palsu
Ia menjelaskan, oli palsu memiliki viskositas yang buruk, sehingga gesekan pada komponen mesin meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin dan membuat suhu meningkat, sehingga kerusakan lebih besar dapat terjadi dalam jangka panjang.
"Akibat penurunan kualitas oli mesin menyebabkan gesekan dan tekanan mekanis dalam mesin, bahan bakar yang tersisa dari proses pembakaran, suhu tinggi yang mempercepat reaksi kimia," tuturnya.
Salah satu cara Yamaha untuk mencegah peredaran oli palsu adalah dengan melakukan edukasi. Selain itu, produsen asal Jepang tersebut memberikan QR code yang berbeda pada setiap kemasan agar tidak bisa digunakan kembali untuk pemalsuan.
"Ini campaign Yamaha dari 2012, karena 30 persen (oli palsu) itu cukup tinggi, cukup besar. Maka dari itu, kami dari Yamaha kembali lagi tidak bosan-bosannya, kita selaku ATPM ingin melindungi konsumen untuk mendapatkan oli asli," ucap Novianto.








