Bisnis Kreatif di Era Gen Z, Inspirasi dari Tren Photobox
JAKARTA - Tren photobox yang berkembang pesat di kalangan Gen Z bukan hanya soal gaya hidup atau hiburan semata. Fenomena ini justru menjadi inspirasi untuk menciptakan bisnis kreatif yang menggabungkan inovasi, teknologi sederhana, dan pemahaman pasar.
Pengusaha Photobox Photomatics, Rafif Adhikara, menceritakan bahwa ia mulai membangun usaha sejak awal perkuliahan pada 2017–2019. Ia menjalankan bisnis photobooth sambil mengikuti kegiatan kampus dan bahkan menawarkan jasanya untuk berbagai event internal.
Inspirasi ini muncul ketika ia menyadari bahwa photobooth saat itu hanya bisa ditemui di arena permainan seperti Timezone. Selain lokasinya jauh, penggunaan mesinnya juga membutuhkan top-up kartu dengan harga sekitar Rp50.000.
“Dari situ saya mikir, harusnya photobooth bisa lebih mudah dijangkau dan terjangkau. Itu titik awal saya kepikiran membangun bisnis sendiri,” ujarnya, Sabtu (13/12/2025).
Ia kemudian mulai menjalin kerja sama dengan kafe dan coffee shop di Jakarta serta menyesuaikan konsep bisnisnya agar lebih fleksibel dan mudah diakses.
“Kuliah jalan, bisnis jalan. Dua-duanya saya jalani bersamaan, dan justru dari situ saya belajar banyak soal manajemen waktu,” tutur Rafif.
Seiring waktu, usahanya berkembang melalui kolaborasi dengan komunitas dan berbagai brand besar, strategi yang membuat bisnisnya menjangkau lebih banyak kota.
Hingga 2024, usaha tersebut telah memiliki lebih dari 150 cabang dan lebih dari 300 karyawan di 20 kota di Indonesia.
“Kuncinya adalah memahami apa yang membuat anak muda mau datang lagi. Jadi saya selalu riset dan mendengar masukan dari komunitas,” kata Rafif.
Dalam menjalankan bisnis, ia memegang prinsip win-win solution bagi semua pihak, baik partner, komunitas, maupun pelanggan, sambil memastikan layanan tetap terjangkau agar dapat dinikmati siapa saja.










