Penyalaan Listrik Bergilir Masih Berlaku di Aceh, Pemulihan Terus Dikebut

Penyalaan Listrik Bergilir Masih Berlaku di Aceh, Pemulihan Terus Dikebut

Ekonomi | okezone | Jum'at, 12 Desember 2025 - 12:50
share

JAKARTA – Pemulihan listrik Aceh pascabanjir dan longsor berjalan secara bertahap. Kerusakan infrastruktur yang luas dan tersebar membuat setiap perbaikan harus dilakukan dengan hati-hati dan terukur, mulai dari sinkronisasi pembangkit, gardu induk, hingga jaringan distribusi. Kesalahan sekecil apa pun bisa memicu gangguan yang lebih luas.

"Kondisi sistem saat ini sangat sensitif sehingga setiap tahap pemulihan perlu dijalankan secara terukur. Bencana ini tidak hanya merusak satu bagian sistem, tetapi banyak sekaligus. Karena itu, setiap penyalaan harus dipastikan stabil agar tidak memicu gangguan yang meluas,” ujar Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Ramzi Adriman, Jumat (12/12/2025).

Menurutnya, kerusakan yang terjadi mencakup jaringan transmisi, gardu induk, hingga distribusi. Lokasinya pun saling berjauhan, sehingga penanganan tiap titik memerlukan pendekatan teknis yang berbeda.

Dalam situasi seperti ini, salah satu proses paling penting adalah sinkronisasi antarinfrastruktur ketenagalistrikan—tahap yang menyatukan pembangkit, gardu induk, dan jaringan agar kembali bekerja dalam satu sistem.

“Sinkronisasi menuntut kecermatan tinggi. Frekuensi, tegangan, dan beban harus benar-benar seirama. Jika ada yang belum siap, proses penyatuan tidak bisa dipaksakan karena risikonya langsung berdampak pada stabilitas sistem,” tegasnya.

Ia menilai manajemen beban atau penyalaan bergilir yang saat ini masih berlangsung sebagai langkah pengamanan sistem dalam kondisi darurat. Dengan kapasitas sementara yang belum pulih sepenuhnya, penyalaan bergilir membantu menjaga layanan tetap berjalan sekaligus mencegah sistem mengalami beban berlebih.

 

Di lapangan, tantangan bertambah karena akses ke sejumlah wilayah masih terputus. Pengiriman material dan peralatan harus menyesuaikan kondisi jalan, cuaca, dan jalur alternatif yang tersedia. Situasi ini menjadikan koordinasi teknis dan logistik sebagai faktor kunci keberhasilan pemulihan.

Menurutnya, karakter kerusakan yang tersebar dan sistem yang masih sensitif memang menuntut pendekatan bertahap.

“Pendekatan ini menjaga stabilitas wilayah yang sudah menyala, sambil memberikan ruang untuk memulihkan titik lain sesuai kesiapan teknisnya,” tambahnya.

Ia berharap akses ke wilayah terdampak segera terbuka sepenuhnya sehingga penanganan teknis dapat dipercepat dan sinkronisasi sistem dapat dilakukan lebih luas.

“Tujuannya satu: mengembalikan keandalan listrik Aceh secepat dan setepat mungkin tanpa mengorbankan keandalan ke depannya,” tutupnya.

Topik Menarik