6 Tanda Busi Motor Mulai Lemah, Boros BBM
JAKARTA - Busi merupakan komponen vital dalam sistem pengapian sepeda motor. Meski komponen kecil, motor sulit mencapai performa maksimal jika kondisi busi melemah.
1. Fungsi Busi
Secara fungsi, busi menerima tegangan tinggi dari koil (hingga 20.000 - 30.000 volt), lalu mengubahnya menjadi percikan api. Percikan ini membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar sehingga menghasilkan tenaga.
Saat kondisi busi lemah, siklus pembakaran tidak sempurna. Efeknya bisa langsung terasa, mulai dari mesin brebet, kehilangan tenaga, hingga konsumsi bahan bakar meningkat.
Selain menjadi pemantik, busi memiliki fungsi untuk mengontrol pembakaran. Busi juga bisa difungsikan sebagai indikator mesin, jika berwarna cokelat muda kondisi pembakaran sempurna dan normal, warna yang terlalu hitam mengisyaratkan adanya masalah dengan komposisi bahan bakar atau busi kotor, warna putih menjadi tanda bahwa kondisi mesin overheat.
Busi yang sudah tidak lagi dalam kondisi optimal bisa menyebabkan motor menjadi tidak nyaman digunakan.
2. Tanda Busi Lemah
Berikut tanda-tanda kondisi busi melemah:
1. Motor susah dihidupkan, terutama saat mesin dingin,
2. Tenaga motor menurun atau ngempos saat digas,
3. Mesin brebet atau tersendat-sendat,
4. Konsumsi bahan bakar boros,
5. Warna elektroda (ujung busi) menghitam (berjelaga) atau terlalu putih (overheat), dan
6. Percikan api kecil atau tidak stabil jika dicek secara manual.
Kondisi busi yang melemah juga dapat memengaruhi stabilitas kendaraan di jalan. Misalnya, kondisi saat menyalip, melaju di tikungan, atau berada di tengah kemacetan mesin bisa saja tersendat mendadak atau terparah adalah mogok secara tiba-tiba.
Karena itu, memahami kondisi busi bukan hanya soal menjaga performa motor, tetapi bagian dari upaya meningkatkan keselamatan berkendara.
Pengendara sepeda motor harus dapat mencegah kondisi seperti ini agar tidak terjadi kendala di jalan, disarankan melakukan cek kondisi busi secara rutin yang idealnya dilakukan setiap 4.000 kilometer. Sementara penggantian disarankan pada rentang 8.000 - 12.000 kilometer.
“Busi itu komponen kecil, tetapi efeknya sangat besar terhadap performa motor. Ketika mulai muncul gejala seperti mesin susah hidup atau motor terasa kurang bertenaga, itu tanda bahwa busi harus segera diperiksa. Pada kondisi seperti ini, tentu bisa membahayakan pengendara apalagi saat motor digunakan,” ujar Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Wahyu Budhi, dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).








