7 Fakta Bandara hingga Gaji Pegawai IMIP Bikin Heboh, Begini Respons Luhut
JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal polemik Bandara Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah.
Luhut menjelaskan awal mula Bandara IMIP dibangun. Diakui Luhut, pendirian Bandara IMIP merupakan keputusan dirinya saat masih menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi di era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
"Mengenai izin pembangunan lapangan terbang khusus di kawasan industri, keputusan itu diambil dalam rapat resmi yang saya pimpin bersama lintas instansi terkait," kata Luhut dalam pernyataannya, Jakarta.
Berikut fakta-fakta Bandara hingga Gaji Pegawai IMIP bikin heboh yang dirangkum Okezone, Minggu (7/12/2025).
1. Tak Perlu Bea Cukai
Luhut menjelaskan, fasilitas ini lazim diberikan kepada investor sebagaimana dilakukan di negara-negara seperti Vietnam dan Thailand. Hal ini setelah adanya investasi China masuk ke Indonesia.
"Jika mereka berinvestasi USD 20 miliar. waiar mereka meminta fasilitas tertentu selama tidak melanggar ketentuan nasional. Bandara khusus diberikan hanva untuk melavani penerbangan domestik dan memang tidak memerlukan Bea Cukai atau imigrasi sesuai aturan perundang-undangan," ujar Luhut.
"Tidak pernah kami pada saat itu mengizinkan bandara di Morowali atau Weda Bay menjadi bandara internasional," tambahnya.
2. Tindak Perusahaan Tak Penuhi Standar
Terkait masalah lingkungan sejak 2021, Luhut meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar menindak tegas perusahaan-perusahaan industri hilir asal China yang belum memenuhi standar lingkungan.
"Untuk memastikan seluruh operasi mematuhi standar dan tidak ada negara dalam negara yang melanggar hukum kita," katanya. Investasi USD20 Miliar
3. Total Investasi
Luhut menjelaskan, hingga saat ini, total nilai investasi di sektor hilirisasi mencapai USD71 miliar, di mana untuk Morowali nilainya mencapai lebih dari USD20 miliar mempekeriakan lebih dari 100 ribu tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan sampai saat ini.
Baginya, hilirisasi nikel penting sebagai langkah perubahan besar untuk Indonesia mendapatkan nilai tambah yang lebih baik dari sumber daya yang ada saat ini. Ide itu sudah dimiliki olehnya sejak 2001.
4. Pembangunan Kawasan Industri Morowali
Menurut Luhut, pembangunan kawasan industri Morowali dimulai pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diresmikan pada era Presiden Joko Widodo.
Kemudian dari situlah lahir pemikiran bahwa Indonesia tidak boleh terus mengekspor bahan mentah, alias hilirisasi di Morowali dimulai.
Luhut mengaku tidak mudah untuk mencari investor yang mau menggarap proyek hilirisasi. Setelah mempelajari kesiapan negara-negara dari segi investasi, pasar, dan teknologi, hanya Tiongkok (China) yang saat itu yang siap dan mampu memenuhi kebutuhan mewujudkan hilirisasi nikel.
"Atas izin Presiden Joko Widodo, saya bertemu Perdana Menteri Li Qiang untuk menyampaikan permintaan Indonesia agar Tiongkok dapat berinvestasi dalam pengembangan industri hilirisasi," ujar Luhut.
5. Gaji TKA di IMIP
Isu tenaga kerja asing (TKA) di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menjadi sorotan, terutama terkait gaji fantastis yang diterima para TKA.
Pakar Ekonomi Politik, Ichsanuddin Noorsy, menyebut isu TKA sebagai salah satu dari lima masalah utama yang muncul dari wawancara dengan mantan karyawan PT IMIP, selain isu bandara dan pelabuhan.
Ia secara khusus menyoroti proses masuknya para TKA tersebut, yang menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan di bandara domestik.
"Isu yang menarik adalah ketika tadi, isu tentang tenaga kerja yang dibawa. Nah, ketika tenaga kerja dibawa dengan gelap seperti itu, maka muncul persoalan bagaimana Cengkareng melepaskan, bagaimana Sam Ratulangi melepaskan dalam posisi sebagai entah apa atau sebagai apa," ujar Ichsanuddin.
6. Rincian Gaji
Adapun data yang dimilikinya menunjukkan rekrutmen TKA masih berlangsung hingga September 2025. Yang paling menarik perhatian publik adalah besaran gaji yang ditawarkan kepada para TKA.
Ichsanuddin memaparkan bahwa rekrutmen yang dilakukan PT IMIP bergerak dengan tawaran gaji minimal 8.000 yuan renminbi, dan bahkan ada gaji yang mencapai di atas 20.000 yuan renminbi, tergantung tingkat keahlian (skill).
Dengan perhitungan kurs sekitar Rp2.200 per yuan, gaji minimal tersebut menghasilkan angka yang sangat tinggi."Rekrutmen yang mereka lakukan bergerak antara 8.000 yuan renminbi sampai dengan 20.000 yuan renminbi," katanya.
7. Gaji TKA Tukang Sapu
Ia memberikan ilustrasi gaji yang diterima TKA, bahkan untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian tinggi, seperti tukang sapu.
"Jadi kalau tukang sapu tadi disebut sebagai 11 jutaan (rupiah). 17. Satu tukang sapu 17 juta gajinya per bulan. Yaitu 8.000 x 2.200, kan. Jadi sebegitu jadinya angkanya. Karena memang ketika mereka merekrut, mereka menyebut gaji minimal itu 8.000. Ada gaji yang tidak mereka sebut, tapi ada gaji juga yang sampai di atas 20.000, tergantung skill-nya," jelas Ichsanuddin.








