Banjir Rob Satu Meter Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Aktivitas Bongkar Muat Terhenti
JAKARTA - Banjir rob masih melanda daerah pesisir Jakarta Utara dalam beberapa hari terakhir. Salah satu wilayah yang terdampak adalah kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa di Pademangan, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Sabtu (6/12/2025), kawasan tersebut masih terendam banjir rob dengan ketinggian air diperkirakan mencapai satu meter. Kondisi ini membuat aktivitas di jalan sekitar pelabuhan terganggu.
Praktis, jalan menuju pelabuhan hanya bisa dilalui truk kontainer dan kendaraan besar lainnya. Meski masih bisa melintas, antrean panjang tak terhindarkan karena kendaraan harus melaju pelan untuk masuk ke area Pelabuhan Sunda Kelapa.
Tak hanya akses jalan, aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan juga ikut terganggu.
Jupri, seorang sopir truk kontainer, mengatakan bahwa ketinggian air di dalam pelabuhan bahkan lebih tinggi dibandingkan area luar.
“Macet, nggak bisa aksesnya. Gimana mau bongkar muat? Di dalam lebih parah, di pelabuhan lebih parah,” ujar Jupri.
Akibat situasi tersebut, banyak pekerja bongkar muat memutuskan menghentikan sementara aktivitas mereka demi menghindari risiko kerusakan barang maupun keselamatan kerja.
“Ya kegiatan dihentikan sementara, nggak bisa jalan. Kalau banjir begini gimana mau bongkar muat? Barang-barang berisiko. Nunggu air surut dulu,” katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di 11 kelurahan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu pada periode 1–10 Desember 2025.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan potensi rob tersebut dihimpun dari informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok terkait peringatan dini banjir pesisir.
Sebanyak 11 wilayah yang berpotensi terdampak rob antara lain Kelurahan Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Tanjung Priok. Wilayah Kepulauan Seribu juga termasuk daerah yang berpotensi terdampak.
“Wilayah pesisir utara DKI Jakarta diimbau untuk mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir,” ujar Isnawa, Senin (1/12/2025).
Berdasarkan informasi BMKG, potensi banjir rob kali ini dipicu fenomena bulan purnama dan perigee (supermoon).
“Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah utara Jakarta. Puncak pasang maksimum terjadi sekitar pukul 07.00–13.00 WIB,” tuturnya.










