Hong Kong Gelar Pemilu Beberapa Hari Setelah Kebakaran Apartemen Tewaskan 159 Orang

Hong Kong Gelar Pemilu Beberapa Hari Setelah Kebakaran Apartemen Tewaskan 159 Orang

Terkini | okezone | Sabtu, 6 Desember 2025 - 17:23
share

JAKARTA — Hong Kong akan menggelar pemilihan umum (pemilu) legislatif pada Minggu (7/12/2025), hanya beberapa hari setelah kebakaran paling mematikan yang melanda kota administratif tersebut. Pemilihan ini berlangsung untuk memilih anggota parlemen baru Dewan Legislatif Hong Kong yang beranggotakan 90 orang, dan dipandang secara luas sebagai langkah lebih lanjut untuk memperketat kendali atas badan legislatif kota itu.

Kebakaran yang terjadi di apartemen Wang Fuk Court pekan lalu menewaskan setidaknya 159 orang, dan merupakan yang paling mematikan sejak 1948.

Dengan banyaknya pemilih di kota tersebut yang menjadi apatis secara politik sejak tindakan keras China menutup kubu pro-demokrasi dalam beberapa tahun terakhir, tingkat partisipasi pemilih hari Minggu akan menjadi barometer utama sentimen publik terhadap pemerintah dan penanganannya atas kebakaran itu.

Meskipun belum ada protes publik signifikan akibat efek mengerikan dari tindakan keras keamanan yang meluas sejak lima tahun lalu, beberapa warga telah menyuarakan kekhawatiran mereka di antara teman, di media sosial, dan kepada wartawan mengenai pengawasan pemerintah dalam proyek pemeliharaan gedung serta upaya investigasi resmi.

 

Hampir 40 petahana, termasuk nama-nama besar dan politisi yang cukup vokal, mengundurkan diri dari pemilihan ini. Lebih banyak kandidat yang memiliki hubungan bisnis dengan China daratan, serta lebih banyak anggota parlemen Tiongkok, bergabung dalam persaingan.

Para pengamat berpendapat bahwa daftar kandidat ini menandakan pengetatan kendali Beijing, bahkan terhadap para loyalisnya, serta preferensi terhadap politisi yang lebih selaras dengan agendanya.

China telah merombak aturan pemilu di Hong Kong pada 2021, yang meningkatkan jumlah loyalis Beijing di parlemen kota pusat bisnis tersebut. Berdasarkan aturan itu, jumlah kursi yang dipilih secara langsung dikurangi dari 35 menjadi 20. Empat puluh kursi lainnya dipilih oleh komite pemilu yang sebagian besar pro-Beijing, sementara pemilih di sektor profesional, bisnis, dan sektor lain yang ditunjuk memilih 30 kursi untuk industri mereka. Semua kandidat harus lulus pemeriksaan resmi, termasuk oleh otoritas keamanan nasional.

Para politisi pro-demokrasi di legislatif telah menghilang sepenuhnya setelah banyak yang ditangkap berdasarkan undang-undang keamanan nasional tahun 2020 yang diberlakukan Beijing untuk meredam protes besar-besaran yang dimulai pada 2019.

 

Tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu 2021 turun menjadi 30,2, rekor terendah. Para pejabat telah berupaya keras meningkatkan angka tersebut hingga kebakaran menghentikan momentum sementara.

Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, pemerintah memperpanjang jam pemungutan suara, menambah tempat pemungutan suara, dan menawarkan subsidi kepada pusat layanan lansia serta penyandang disabilitas.

Pemimpin Hong Kong, John Lee, mengimbau pegawai negeri sipil untuk memilih, sementara perusahaan menyediakan waktu libur bagi karyawan yang memberikan suara. Pihak berwenang juga melakukan penangkapan atas konten media sosial yang diduga menghambat pemungutan suara atau merusak materi promosi pemilu.

Topik Menarik