Perang 12 Hari Lawan Iran, Israel Rugi hingga Rp81,6 Triliun

Perang 12 Hari Lawan Iran, Israel Rugi hingga Rp81,6 Triliun

Ekonomi | okezone | Rabu, 25 Juni 2025 - 07:48
share

JAKARTA - Ekonomi Israel mencatat biaya besar akibat perang selama 12 hari dengan Iran nilainya diperkirakan mencapai miliaran dolar.

1. Habiskan Rp81,6 Triliun

Israel menghabiskan sekitar 5 miliar dolar AS (sekitar Rp81,6 triliun) hanya dalam pekan pertama serangan ke Iran. Biaya yang dihabiskan per hari selama perang mencapai 725 juta dolar, sebagian besar di antaranya (593 juta dolar) untuk menyerang Iran.

Wall Street Journal melaporkan biaya per hari untuk sistem pertahanan udara Israel mencapai 10 hingga 200 juta dolar atau sekitar Rp3,2 triliun.

Menurut Lembaga Kebijakan Ekonomi Aaron yang berbasis di Israel, total biaya yang dikeluarkan Tel Aviv bisa lebih dari Rp195,8 triliun jika perang berlangsung selama sebulan.

Naser Abdelkarim, asisten profesor keuangan Universitas Amerika di Palestina, perang tidak hanya menggerus anggaran militer, tetapi juga mengganggu aktivitas produksi. Total kerugian diperkirakan mencapai 20 miliar dolar.

“Defisit anggaran Israel diprediksi meningkat 6 persen, sementara pembayaran kompensasi kepada warga terdampak akan memperburuk kondisi keuangan negara,” ujarnya dikutip Anadolu, Rabu (25/6/2025).

 

Lebih dari 10.000 warga Israel dievakuasi dalam pekan pertama dan sekitar 36.465 lainnya mengajukan klaim kompensasi, menurut Otoritas Pajak Israel.

Abdelkarim menyebut pemerintah Israel mempertimbangkan tiga langkah untuk menutup defisit memangkas anggaran kesehatan dan pendidikan, menaikkan pajak, atau mengajukan pinjaman baru yang bisa menaikkan rasio utang publik terhadap pendapatan nasional menjadi 75 persen lebih.

2. Cadangan Keuangan

Kementerian Keuangan Israel mengungkapkan bahwa cadangan keuangan negara makin menipis.

Pemerintah meminta tambahan dana 857 juta dolar untuk pertahanan dan pemangkasan 200 juta dolar dari anggaran kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial.

Bandara Ben Gurion Israel sempat ditutup akibat serangan balasan Iran.

Bandara itu, yang biasanya melayani 300 penerbangan dan 35.000 penumpang per hari, hanya dibuka sebagian pada Minggu untuk evakuasi warga. Gangguan ini diperkirakan akan menambah kerugian ekonomi.

Penutupan bandara tersebut berbarengan dengan penghentian penerbangan oleh maskapai nasional Israel, El Al, yang mengalihkan rute penerbangan untuk menghindari risiko.

Penerbangan ke Paris terpaksa mendarat di Siprus, sementara penerbangan ke Bangkok dialihkan ke Roma. Biaya operasional dari gangguan ini saja diperkirakan mencapai 6 juta dolar.

3. Pasar keuangan Israel juga terpukul

Serangan rudal Iran sempat menghantam Bursa Berlian Israel sektor yang menyumbang sekitar 8 persen dari total ekspor negara itu. Menurut Israel Diamond Institute, serangan itu memicu kekhawatiran di Bursa Efek Tel Aviv.

Investor yang panik melakukan aksi jual besar-besaran dan menimbulkan gejolak di pasar, sehingga berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dalam jangka pendek.

4. Gencatan Senjata

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran sepakat untuk melakukan gencatan senjata total dan menyeluruh di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Gencatan senjata itu mulai berlaku pada Selasa (24/6/2025) pukul 04.00 GMT (11:00 WIB). Trump menyerukan agar kedua pihak tidak melanggarnya.

Tapi pada Selasa pagi, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memerintahkan serangan besar-besaran ke Iran dengan dalih Iran telah melanggar kesepakatan. Iran membantah tuduhan itu dan berjanji akan membalas jika diserang lagi.

Pada Senin, Iran meluncurkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik militer AS di Qatar, menyusul serangan AS terhadap tiga situs nuklir Iran pada Minggu.

Serangan AS itu seperti siraman bensin ke api yang telah berkobar sejak Israel menyerang Iran pada 13 Juni, yang memicu serangan balasan dari Teheran.

Topik Menarik