Aplikator Minta Driver Ojol Tak Demo dan Matikan Aplikasi pada 20 Mei

Aplikator Minta Driver Ojol Tak Demo dan Matikan Aplikasi pada 20 Mei

Berita Utama | okezone | Senin, 19 Mei 2025 - 18:59
share

JAKARTA - Perusahaan penyedia aplikasi ojek online mewanti-wanti demo yang akan diselenggarakan oleh asosiasi driver ojol  sarat ditumpangi kepentingan di luar ojek online pada 20 Mei 2025 besok.

1. Kepentingan Pengusaha

Head of Legal Maxim Indonesia, Dwi Putratama mengatakan jangan sampai demo atau aspirasi yang akan disampaikan oleh para mitra driver ini justru diikuti oleh kepentingan buruh hingga pelaku usaha di daerah. Akhirnya tuntutan utama dari driver malah kurang disuarakan.

"Jangan samai isu ini diikuti oleh hal-hal di luar ranah ojol, misalnya buruh, masuk ranah ojol, atau pengusaha-pengusaha daerah, pengusaha batu bara, masuk ke ranah ojol, untuk hal-hal yang sifatnya kepentingan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/5/2025).

2. Tidak Ikut Demo

Dwi Putratama mengimbau kepada para mitra driver untuk tetap menjalankan aktivitasnya. Tidak terpovokasi ajakan untuk mematikan aplikasi pada 20 Mei 2025 atau selama berlangsungnya demonstrasi di beberapa titik di Jakarta.

"Maxim Indonesia sudah mengimbau kepada driver kami untuk tetap menjalankan aktivitasnya dan menerima orderan melayani konsumen kita. Pada prinsipnya kita sampaikan, tidak ada potongan yang sampai 50 kepada mitra driver," tambahnya.

 

Berdasarkan regulasi, Dwi Putratama menjelaskan sistem bagi hasil yang diperbolehkan adalah 80:20, yaitu 80 diterima mitra driver dan 20 dipungut oleh aplikator. Menurutnya, Maxim berada dibawah ketentuan tersebut sebab untuk ojek motor pungutan aplikasi yang ditarik dari driver berkisar 8-13 sedangkan untuk roda 4 sekitar 15.

"Kita bicara ke driver untuk tetap bijaksana, mereka bisa datang ke kantor kami, direksi kami siap menerima, kalau misalkan ada keluh kesah dari para mitra," lanjutnya.

3. Buka Jalur Komunikasi

Presiden On-Demand Services GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo, mengatakan pihaknya telah membuka jalur komunikasi untuk menyerap aspirasi dari para mitra driver, terutama sosialisasi terkait pungutan tarif yang dibebankan kepada konsumen lewat mitra driver.

Catherine menjelaskan, setidaknya ada tiga komponen biaya yang dibebankan kepada konsumen: pertama biaya operasional atau biaya perjalanan, biaya pungutan aplikator, dan biaya service fee.

Adapun rasio pungutan yang dibebankan kepada konsumen adalah 80 untuk driver dan 20 untuk aplikator. Namun, ada biaya tambahan semacam service fee yang dibebankan kepada konsumen dan tergabung dalam tarif yang harus dibayar.

"Kami juga membuka jalur komunikasi untuk para mitra-mitra, memberikan penjelasan (potongan tarif). Mudah-mudahan beberapa hari terakhir ini, usahanya kita berhasil," pungkas Catherine.

Topik Menarik