12 WNI Relawan MER-C Masih Berada di Gaza Palestina

12 WNI Relawan MER-C Masih Berada di Gaza Palestina

Nasional | okezone | Rabu, 8 Mei 2024 - 21:09
share

JAKARTA - Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad mengatakan ada sebanyak 12 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan masih berada di Gaza . Dia mengatakan mereka dalam kondisi aman usai serangan Israel ke Rafah, Gaza Selatan beberapa waktu lalu.

"Ada 12 relawan masih tetap di sana (Gaza). 4 dokter, 4 perawat, 1 bidan, 3 non medis. MER-C terus berkoordinasi langsung dengan Kemlu terkait situasi kondisi di sana. Yang pasti kita tetap berkoordinasi dengan, saya selalu memberikan informasi dan berkonsultasi," kata Sarbini kepada wartawan, di kantor MER-C Rabu (8/5/2024).

Dia menyampaikan bahwa pihak terus mengirimkan bantuan tim medis ke Jalur Gaza sejak 18 Maret 2024. Terhitung sebanyak 31 relawan yang terdiri empat tim ini tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT). Mereka terdiri dari dokter spesialis, doktor umum, perawat dan bidan. Namun untuk tim 4 sebanyak 7 orang masih tertahan di Kairo menunggu proses memasuki perbatasan

Sementara itu, Laison Officer EMT MER-C Marissa Noriti mengatakan bahwa Tim EMT MER-C sebelumnya bertugas di sejumlah rumah sakit yakni Rumah Sakit An Najar, Rumah Sakit El Emiraty dan Klinik Tal Al Sultan. Lalu pasca serangan darat Israel ke Rafah, aktivitas MER-C sempat dihentikan, dan WHO melarang TIM EMT bekerja di RS Emirati dan RS An Najjar.

"Berdasarkan informasi yang kita dapatkan dari EMT Gaza untuk saat ini tidak aman di RS An Najar dan RS El emiraty. Tapi untuk klinik Tal Al Sultan primary health care center masih menempatkan tiga orang disana satu dokter dan dua perawat," ucapnya.

Terakhir dia menegaskan bahwa MER-C Indonesia akan terus memberikan bantuan medis kepada warga Palestina. Jika memungkinkan pihaknya akan menambah satu titik point memberikan layanan primary health care buat warga Gaza Palestina.

"MER-C Indonesia akan tetapi terus memberikan bantuan medis untuk Gaza Palestina dengan bantuan EMT, WHO yang memberikan akses sehingga kami men-deliver program-program yang kami rancang sebelumnya," katanya.

Topik Menarik