Wow, Peminat Batik Terbanyak Ternyata Berasal dari Amerika Serikat

Wow, Peminat Batik Terbanyak Ternyata Berasal dari Amerika Serikat

Nasional | okezone | Senin, 29 April 2024 - 22:17
share

JAKARTA - Batik makin digandrungi di Luar Negeri. Catatan itu ditorehkan dari data pemerintah yang mencatat kenaikan permintaan batik di luar negeri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ekspor batik Indonesia pada 2023 berjumlah 17,5 juta dolar Amerika. Jumlah ini belum sebesar di masa sebelum pandemi. Namun, angka tersebut memperlihatkan potensi industri batik yang sangat besar.

Batik asal Indonesia paling banyak diekspor ke negara-negara: Amerika Serikat (porsi 74,75), Jerman (3,61), Singapura (3,23), Malaysia (2,82), dan Kanada (1,92).

Kepala bidang usaha Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Riesta Karentina menjelaskan, 60 persen dari 64,5 juta UMKM batik masuk kategori mikro. UMKM batik mikro ini perlu bantuan untuk membangun ekosistem agar bisa semakin tumbuh berkembang.

“Tantangan UMKM batik itu ada dua, pertama aspek legalitas dan yang kedua manajerial. Masalah legalitas yang paling sering ditemukan antara lain kasus hak intelektual dan juga hak merek, sedangkan masalah manajerial yaitu bagaimana UMKM mikro bisa dikelola dengan baik hingga bisa mencari pasar sendiri,” jelas Riesta.

Pemerintah mengapresiasi keterlibatan swasta dalam mengembangkan UMKM Batik. Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi Hanung Harimba mengungkapkan, peran swasta sangat dibutuhkan dalam mendukung UMKM batik mulai dari pendampingan manajemen usaha, pemasaran usaha hingga kemitraan.

“Kampanye Melokal dengan Batik yang dilakukan Tokopedia dan Shop | Tokopedia sangat membantu UMKM batik dalam melakukan inkubasi, konsultasi pengembangan usaha batik serta mengembangkan bisnis batik lokal dalam platform e-commerce,” kata Hanung dalam keterangan tertulis, Senin (29/4/2024).

Hanung menambahkan, ekosistem yang kondusif dalam pasar digital sangat diperlukan. Ini karena batik mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap ekspor Indonesia.

Topik Menarik