5 Fakta Menantu Bunuh Mertua, Rekayasa Kasus Begal dan Pura-Pura Histeris

5 Fakta Menantu Bunuh Mertua, Rekayasa Kasus Begal dan Pura-Pura Histeris

Terkini | okezone | Rabu, 24 April 2024 - 06:28
share

KENDARI - Aksi yang dilakukan ND begitu kejam dan berdarah dingin. Bagaimana tidak, wanita muda ini menangis histeris melaporkan pada warga usai mertuanya, Mirna (51) ditusuk berkali-kali oleh CM yang awalnya disebut begal. Nyatanya, CM adalah pembunuh bayaran alias eksekutor yang disewa ND untuk menghabisi nyawa mertuanya sendiri.

Berikut sejumlah faktanya:

1. Modus Begal

Kasus pembunuhan dengan modus begal terjadi di sekitar Kantor DPRD Kota Kendari di Jalan Madusila, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu 7 April 2024 sore.

 BACA JUGA:

ND mengaku telah dibegal 4 orang tak dikenal dan meminta tolong kepada warga untuk membawa korban ke RSUD Kota Kendari. Namun nyawa korban tidak tertolong setelah mengalami 10 luka tusukan di bagian leher dan tubuhnya.

2. Sewa Eksekutor

Polresta Kendari bersama tim gabungan Polda Sulawesi Tenggara mengungkap kasus ini dengan menangkap pria berinisial CM eksekutor pembunuhan tersebut bersama otak pelaku insiden itu yang tidak lain adalah menantunya sendiri yakni ND.

Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko menjelaskan peristiwa pembunuhan dengan modus begal tersebut merupakan rekayasa pelaku ND menantu korban.

 BACA JUGA:

3. Sakit Hati

Pelaku melakukan pembunuhan berencana tersebut lantaran sakit hati pada korban atau mertuanya karena kerap tidak dianggap oleh korban dan keluarga.

“kita lakukan penangkapan, dari penangkapan kita dapatkan informasi bahwa benar dia yang melaksanakan pembunuhan, dan yang menyuruh adalah ND menantu korban,” kata Aris pada Rabu (17/4/2024).

4. Janjikan Pelaku Rp75 Juta

Sementara itu menurut ND menantu korban mengaku dirinya sudah beberapa kali hendak membunuh mertuanya namun belum menemukan orang yang tepat. Dia pun bertemu dengan pelaku CM yang juga tetangga dari orang tuanya dan siap mengeksekusi korban dengan iming-iming uang Rp75 juta dan baru diterima senilai RP10 juta.

Pelaku ND mengaku aksi tersebut dilakukan karena dendam terhadap mertuanya sebab kerap tidak dianggap oleh korban saat bersama keluarga suaminya.

“Sakit sekali hatiku, saya ada dendam memang, dari semenjak menikah saya tidak pernah dianggap oleh keluarganya saya dituduh melakukan hal yang tidak pernah saya lakukan,” kata ND.

Topik Menarik