Update Longsor Banjarnegara: 10 Orang Tewas, 18 Korban Masih Hilang

Update Longsor Banjarnegara: 10 Orang Tewas, 18 Korban Masih Hilang

Nasional | inews | Jum'at, 21 November 2025 - 07:36
share

JAKARTA, iNews.id - Update longsor Banjarnegara menunjukkan jumlah korban meninggal dunia kini mencapai 10 orang, sementara 18 korban lainnya masih dalam pencarian di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) gabungan terus bekerja sejak bencana terjadi, termasuk hingga Kamis (20/11/2025).

"Atas penemuan ini, jumlah korban meninggal dunia menjadi 10 orang, sementara 18 orang masih dalam pencarian," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat (21/11/2025).

Pada tahap sebelumnya, tim telah menemukan tiga korban meninggal dunia sebelum tujuh korban lain kembali ditemukan.

Longsor Banjarnegara ini dipicu hujan berintensitas tinggi dan berkepanjangan yang mengguyur wilayah tersebut. Kondisi diperparah dengan keberadaan mata air besar serta retakan di area perbukitan yang berdekatan dengan permukiman warga.

Hingga laporan situasi per pukul 19.00 WIB, bencana longsor Banjarnegara tersebut juga menyebabkan 7 warga mengalami luka-luka. Sebanyak 48 rumah dilaporkan roboh atau hilang dan 195 rumah lainnya terdampak. Total 934 jiwa terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka.

Sekitar 700 personel gabungan dikerahkan untuk operasi SAR longsor Banjarnegara ini. Unsur yang terlibat antara lain Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan berbagai instansi pendukung lainnya yang terbagi dalam tiga sektor pencarian.

Untuk mempercepat evakuasi korban longsor Banjarnegara, tim di lapangan mengoperasikan 12 unit ekaskavator dan 12 alkon. Peralatan tersebut digunakan antara lain untuk menangani kubangan air yang menghambat pergerakan di area longsoran. Dua unit tangki HU juga disiagakan untuk mendukung kebutuhan air di dapur umum Kantor Kecamatan Pandanarum.

Dukungan logistik dan peralatan terus mengalir dari berbagai pihak, mulai BNPB, Dinas Sosial, BPBD, PMI, hingga Baznas. Dapur umum yang dioperasikan Tagana telah aktif menyediakan konsumsi bagi para pengungsi maupun petugas. Sementara itu, gudang logistik dipusatkan di SMP Pandanarum untuk memudahkan pengaturan dan distribusi bantuan.

Di samping itu, layanan kesehatan bagi warga terdampak longsor Banjarnegara tetap berjalan. Kelompok rentan, seperti lansia, perempuan, dan anak-anak, mendapatkan perhatian khusus dalam pelayanan kesehatan.

Pendampingan psikososial juga diberikan kepada siswa yang terdampak peristiwa longsor Banjarnegara. Langkah ini diambil untuk membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak yang mengalami trauma akibat bencana.

Operasi SAR longsor Banjarnegara masih menghadapi sejumlah hambatan di lapangan. Potensi longsor susulan akibat hujan, kubangan air di area longsoran, serta aliran mata air yang terus mengalir menjadi tantangan besar bagi petugas.

Untuk mengurangi risiko tersebut, BNPB bersama lintas instansi melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC). Selain itu, dibuat jalur pembuangan air dan aliran khusus agar air dapat mengalir langsung ke sungai dan tidak lagi menumpuk di area longsoran.

Upaya-upaya ini dilakukan untuk menjaga keselamatan petugas sekaligus mempercepat proses pencarian 18 korban longsor Banjarnegara yang masih belum ditemukan. Tim posko penanganan darurat BNPB di Pandanarum akan terus memberikan pembaruan secara berkala dan memastikan seluruh unsur berkoordinasi demi mengutamakan keselamatan warga, mempercepat pencarian korban, serta memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Topik Menarik