100 Hari Subandi-Mimik Dikritik HMI Sidoarjo, Janji Perubahan Dipertanyakan!
SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sidoarjo turun ke jalan. Mereka menggelar demonstrasi di depan Pendopo Delta Wibawa pada Selasa (3/6/2025).
Aksi ini bertujuan mengevaluasi 100 hari pertama kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi-Mimik Idayana. Menurut mereka, janji perubahan yang diusung pasangan kepala daerah tersebut masih jauh dari harapan masyarakat.
Berbagai persoalan dasar dinilai belum tertangani secara optimal. "Penanganan banjir masih lemah, minimnya program prioritas, dan lambannya respons terhadap laporan warga menandakan belum adanya keseriusan dalam mengatasi masalah," kritik Ketua HMI Cabang Sidoarjo, Dandi Amar Rizky.
Selain itu, pendemo juga menyoroti minimnya transparansi dalam pelaksanaan program kerja, termasuk janji program beasiswa 20 ribu.
Ruang aspirasi anak muda juga disebut belum maksimal, serta pelibatan masyarakat sipil yang dianggap hanya formalitas. "Transparansi, partisipasi, dan keberpihakan terhadap kelompok rentan dan pemuda harus menjadi prinsip utama dalam pelaksanaan program," tegas Ketua HMI Cabang Sidoarjo Dandi Amar Rizky.
Lebih lanjut ia menjelaskan, HMI terus mendorong Pemkab Sidoarjo, untuk lebih terbuka agar program yang disusun berjalan sesuai prinsip keadilan. "Kritik yang kami layangkan bukan penolakan terhadap pemerintahan, melainkan bagian dari tanggung jawab moral untuk memastikan arah kepemimpinan daerah yang benar-benar berpihak kepada rakyat," jelasnya.
Menanggapi aksi demonstrasi ini, Bupati Sidoarjo Subandi menyambut positif. Ia menilai keterlibatan mahasiswa dalam mengawal program pemerintah adalah bentuk kontrol publik yang patut diapresiasi. "Ya kami menyambut baik para mahasiswa yang unjuk rasa dengan audiensi, mereka menanyakan terkait program 100 hari kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo," kata Subandi.
Subandi mengaku telah menjawab semua pertanyaan yang diajukan mahasiswa secara terbuka, mulai dari soal pendidikan, penanganan banjir, hingga persoalan lapangan pekerjaan.
Ia juga senang dengan semangat yang dimiliki para mahasiswa dan membuka ruang komunikasi yang lebih cair lewat audiensi. "Mereka masih muda, jadi pola pikir tensinya masih tinggi, tapi alhamdulillah komunikasi berjalan baik," ungkapnya. Meski demikian, Subandi menyayangkan adanya aksi vandalisme di sekitar area pendopo.
Ia berharap ke depan aksi demonstrasi bisa dilakukan dengan cara yang lebih santun dan tertib. "Namanya anak muda, emosinya tinggi, tapi kalau unjuk rasa, jangan sampai merusak atau mencoret-coret fasilitas umum, kami dari pemerintah pasti akan terbuka dan siap menemui," pungkas Subandi.










