Airin: Perempuan Kini Berada di Garis Depan Transformasi Pendidikan

Airin: Perempuan Kini Berada di Garis Depan Transformasi Pendidikan

Nasional | okezone | Rabu, 23 April 2025 - 00:23
share

JAKARTA – Mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, menyoroti pentingnya pendidikan digital yang inklusif bagi perempuan. Menurutnya, perempuan kini berada di garis depan transformasi pendidikan, baik sebagai guru, ibu maupun aktivis digital.

Demikian diutarakan Airin dalam webinar bertajuk “Dari Pena ke Layar: Kartini dan Transformasi Pendidikan Digital”, yang diadakan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dalam rangka memperingati Hari Kartini.

"Namun, perempuan masih menghadapi berbagai hambatan dari keterbatasan perangkat hingga beban ganda dan stereotip,” kata Airin, dikutip Rabu (23/4/2025).

“Karena itu, perlu dukungan pelatihan yang ramah gender dan kebijakan yang berpihak," tutup Airin.

Sementara itu, mantan Ketua Umum PB HMI Anas Urbaningrum menekankan bahwa kekuatan Kartini terletak pada gagasan dan penanya. Meski hanya hidup hingga usia 25 tahun, kata Anas, Kartini memiliki “umur sosial” yang jauh melampaui usia biologisnya.

"Pelajarannya, tokoh besar tidak harus tua. Kartini menulis saat masih sangat muda dan menjadi bukti bahwa pemuda pun bisa memberi kontribusi besar,”ujar Anas,

“Kartini juga membuktikan bahwa ruang gerak yang sempit tak menghalangi untuk berpengaruh secara global. Apalagi di era digital, setiap tempat adalah panggung dunia," lanjut Anas.

Anas juga menegaskan bahwa pena Kartini menjadi kekuatan perubahan yang terus bergulir hingga hari ini.

"Mungkin Kartini tak pernah membayangkan dampak tulisannya di masa depan. Tapi sejarah membuktikan, penanya menciptakan gelombang perubahan yang terus dikenang," tutupnya.

 

Senada dengan itu, Duta Besar LBBP RI untuk Kuwait Lena Maryana menekankan bahwa Kartini bukan sekadar simbol emansipasi, tetapi juga pemikir progresif yang melihat pendidikan sebagai alat transformasi sosial.

"Menghormati Kartini bukan hanya lewat seremoni, tetapi melalui kebijakan nyata yang menjamin hak dan martabat perempuan. Tantangan pendidikan digital saat ini adalah literasi yang rendah dan ketimpangan akses, tapi peluangnya juga besar: lintas batas, lintas waktu,”pungkasnya.

Webinar ini juga menandai dimulainya Penerimaan Mahasiswa Baru UICI Batch 9 Gelombang 1 yang akan berlangsung dari 21 April hingga 31 Mei 2025. Peluncuran PMB diumumkan langsung oleh Rektor UICI, Prof. Laode Masihu Kamaluddin.

Topik Menarik