Iring-iringan Mobil Bung Karno Berhenti Mendadak saat Kunjungi Kuba, Berujung Sang Proklamator Tertawa

Iring-iringan Mobil Bung Karno Berhenti Mendadak saat Kunjungi Kuba, Berujung Sang Proklamator Tertawa

Nasional | okezone | Senin, 8 April 2024 - 04:00
share

JAKARTA - Kisah menggelitik terjadi saat Presiden Soekarno melakukan kunjungan kenegaraan ke Kuba . Di sana, Bung Karno memiliki cerita unik saat berkunjung ke Havana.

Kisah ini diungkapkan Roso Daras, penulis buku," Sukarno Serpihan Sejarah yang Tercecer".

"Cerita ini dipetik tahun 1960, belum lama setelah Fidel Castro dibantu Che Guevara menumbangkan rezim Batista, dalam kisah heroik yang kesohor," ucap Roso.

Waktu itu, suasana ibukota Havana masih belum pulih dari suasana revolusi. Banyak bangunan rusak akibat perang saudara antara rezim yang berkuasa dengan para gerilyawan pimpinan Osvaldo Dorticos, Fidel Castro, Che Guevara, dan lainnya.

Dalam keadaan seperti itu, Bung Karno diundang ke sana oleh Fidel Castro yang waktu itu masih menjabat Perdana Menteri, sedang Presidennya Osvaldo Dorticos.

Suatu ketika, Bung Karno dan rombongan dibawa dalam iring-iringan mobil yang meluncur di jalan-jalan raya kota Havana yang mulus. Tiga sepeda motor membuka jalan sebagai kawal depan konvoi, atau yang kita kenal dengan istilah vooridjer.

Tiba-tiba pimpinan kawal depan memberi tanda agar konvoi berhenti. Maka berhentilah semua iring-iringan kendaraan, yang antara lain membawa Presiden Republik Indonesia, Ir. Sukarno dan rombongan.

"Dalam suasana pasca revolusi, kejadian itu tentu saja menjadi menegangkan. Ada apa di depan sana? Mengapa rombongan VVVIP harus berhenti mendadak di tengah jalan? Sungguh tidak lazim!," katanya.

Pemimpin kawal depan sigap memutar sepeda motornya dan mendekat ke mobil yang dinaiki Bung Karno. Ia berhenti di samping pengemudi, berkata-kata dalam bahasa Spanyol sambil tangannya digerak-gerakkan, entah apa maksudnya.

Yang pasti, sejurus kemudian, pengemudi mobil yang dinaiki Bung Karno mengeluarkan sebuah korek api dari kantong bajunya dan menyerahkan kepada pemimpin konvoi yang tampak sudah menyelipkan sebuah cerutu di bibirnya.

"Ternyata, ia hanya mau pinjam korek api dari temannya," ucapnya.

Topik Menarik