Profil Prabowo Subianto Terlengkap
JAKARTA- Profil Prabowo Subianto terlengkap merupakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Dia lahir Jakarta, 17 Oktober 1951 dengan nama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo. Ayahnya bernama Prof. Soemitro Djojohadikusumo, seorang pakar ekonomi pada zaman kepemimpinan Presiden Soekarno dan Soeharto. Sedangkan ibunya bernama Dora Marie Sigar yang berasal dari Manado.
Prabowo memiliki dua orang kakak perempuan bernama Bintianingsih dan Mayrani Ekowati dan seorang adik laki-laki bernama Hashim Djojohadikusumo. Secara silsilah, Prabowo adalah cucu dari salah satu anggota BPUPKI, Raden Mas Margono Djojohadikusumo.
Dalam hal kepercayaan, Prabowo menganut agama islam seperti ayahnya. Sedangkan ibu dan saudaranya menganut kristen protestan dan katolik.
Pada usia 5 tahun, Prabowo mulai bersekolah di Sekolah Sumbangsih Jakarta. Pada tahun 1957, Prabowo sekeluarga dibawa oleh sang ayah mengungsi ke Padang karena pecahnya pemberontakan PRRI.
Pada 1958, Prabowo kemudian pindah ke Singapura karena sang ayah dicurigai terlibat dalam pemberontakan PRRI. Di Singapura, Prabowo disekolahkan di British Elementary School. Namun karena Singapura menjalin hubungan baik dengan Soekarno, keluarga Prabowo kemudian dipaksa pindah ke Hongkong pada 1962.
Di Hongkong, Prabowo bersekolah di Glenealy Junior School. Setelah dua tahun, keluarga Prabowo kembali pindah ke Kuala Lumpur, Malaysia. Di Malaysia, Prabowo kembali bersekolah dengan didaftarkan ke Victoria Institute.
Adanya konfrontasi yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia membuat keluarga Prabowo kembali pindah dan menuju ke Zurich, Swiss. Di Swiss, Prabowo mengenyam pendidikan di American International School dan belajar bahasa Jerman dan Prancis.
Sayangnya, belum lama tinggal di Swiss, keluarga Prabowo kembali harus pindah untuk menuju ke Inggris yang bersedia menerima mereka tinggal secara permanen. Prabowo kemudian melanjutkan pendidikannya di American International Scholl hingga tahun 1968 sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.
Nissan X-Trail Kecelakaan di Tol Bakter Lampung, Polisi Temukan Puluhan Ribu Ekstasi dan Sabu
Pada tahun 1970, Prabowo mendaftarkan diri ke Akademi Militer Magelang dan lulus pada tahun 1974. Dua tahun berselang, dirinya diberi tugas sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) untuk ditugaskan di Operasi Tim Nanggala di Timor Timur.
Menginjak tahun 1983, Prabowo menjadi Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teroris Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus). Dan setelah menyelesaikan pelatihan \'Special Forces Officer Course\' di Amerika Serikat, Prabowo kemudian menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara.
Prabowo kemudian menikah dengan Titiek, anak Presiden Soeharto dan dikaruniai seorang anak bernama Didiet Prabowo. Namun tidak lama setelah Soeharto mundur dari kursi presiden, Prabowo dan Titiek kemudian berpisah.
Setelah berhenti sebagai pasukan militer, Prabowo beralih untuk menjadi seorang pengusaha. Pada awalnya, Prabowo membeli perusahaan Kiani Kertas di Mangkajang, Kalimantan Timur. Dibawah perusahaannya, Nusantara Group, Prabowo kemudian menguasai 27 perusahaan di bidang perkebunan, tambang, kelapa sawit, dan batu bara.
Gunung Semeru Ada di Daerah Mana? Ini Lokasi, Status Terkini dan Info Penting untuk Wisatawan
Dia kemudian mulai terjun ke dunia politik. Pada 2004, dirinya sempat mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Namun dirinya kalah dari Wiranto pada Konvensi Capres Golkar.
Pada 2009, Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden. Namun pada akhirnya dirinya memilih untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Megawati Soekarnoputri. Sayangnya, pasangan Megawati-Prabowo kalah dari pasangan SBY-Boediono.
Pada pemilu 2014, Prabowo diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menjadi calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa. Namun, Prabowo-Hatta kalah perolehan suara dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Pada tahun 2019, Prabowo kembali diusung sebagai calon presiden berpasangan dengan Sandiaga Uno. Namun sayangnya Prabowo kembali kalah perolehan suara dari pasangan Jokowi-Ma\'ruf Amin.
Setelah pemilu 2019, Prabowo kemudian menerima penawaran Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Selama menjabat, Prabowo diketahui tidak pernah mengambil gajinya dan menyumbangkan seluruhnya ke Yayasan Kanker, Lembaga Zakat, serta Rumah Ibadah.
-Profil Prabowo Subianto
Nama Lengkap : Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951
Kewarganegaraan : Indonesia
Bahasa : Inggris, Indonesia
-Pengalaman Profesional
Basic course of infantry subdivisions (1974)
Commando Course (1975)
Jump Master (1977)
Investigation officer course (1977)
Free Fall (1981)
Counter Terorist Course, GSG-9 Germany (1981)
Special Forces Officer Course, Ft. Benning USA (1981)
-Riwayat Jabatan
Platoon Commander of Commandos Group-1 Kopassandha (1976)
Company Commander of Commandos Group-1 Kopassandha (1977)
Deputy Commander of Detachment-81 Kopassus (1983-1985)
Deputy Commander of the airborne infantry battalion Kostrad (1985-1987)
Commander of the airborne infantry battalion 328 Kostrad (1987-1991)
Chief of brigade staff airborne infantry 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)
Group Commander-3/special force training center (1993-1995
Deputy Commander of Special Force Command (1994)
Commander of Special Force Command (1995-1996
General Commander of Special Force Command (1996-1998)
Command Commander of the Armys strategic reserve Command(1998)
Staff and Command Armys School Commander(1998)
Chairman of HKTI (2004-2009)
Chairman of HKTI (2010-2015)
Chairman of Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) (2001-2011)
Commissioner Oil and Gas Company in Kazakhstan
Head Commissioner of PT Tidar Kerinci Agung
President and CEO of PT Nusantara Energy
President and CEO of PT Jaladri Nusantara
Advisory Board of Organisasi Kosgoro
Head of Kebangsaan University
Founder of Koperasi Swadesi Indonesia (KSI)
Head of Koperasi Garuda Yaksa
-Hasil Publikasi
Selamatkan Indonesia Raya (2009)
Membangun Kembali Indonesia Raya (2014)
Paradoks Indonesia (2015)
Indonesia Menang (2019)
-Penghargaan
Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
Satya Lencana Seroja Ulangan-III
Satya Lencana Raksaka Dharma
Satya Lencana Dwija Sistha
Satya Lencana Wira Karya
The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja
Bintang Yudha Dharma Naraya.
(RIN)










