Penjelasan Demokrat Usai Disebut Sering Bertemu Jokowi Malam Hari

Penjelasan Demokrat Usai Disebut Sering Bertemu Jokowi Malam Hari

Nasional | BuddyKu | Rabu, 31 Mei 2023 - 13:28
share

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya memberikan penjelasan gamlang usai disebut partainya sering bertemu Presiden Jokowi di Istana. Penjelasan ini disampaikan Riefky setelah muncul pemberitaan yang menyebutkan bahwa Jokowi mengakuDemokrat dan PKS juga sering ke Istana seperti partai lainnya, tapi maunya malam hari.

Setelah berita itu tersebar di berbagai media massa, kata Riefky, DPP Partai Demokrat segera mengumpulkan keterangan, apakah memang ada pertemuan Partai Demokrat dengan Presiden Jokowi. Kami mengartikan bahwa yang dimaksud Partai Demokrat adalah pimpinan Partai Demokrat yang memungkinkan untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana, ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (31/5).

Dalam kapasitas saya sebagai Sekjen Demokrat, Riefky bertanya dan memohon penjelasan dari Ketua Majelis Tinggi Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saya juga bertanya dan memohon penjelasan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk tujuan yang sama, karena dua tokoh inilah yang memungkinkan baik secara organisatoris maupun secara pribadi bertemu Presiden di Istana, ucapnya.

Kepada Riefky, SBY menjelaskan, dalam waktu 3,5 tahun ini, tercatat tiga kali bertemu Jokowi. Pertama, terjadi pada 10 Oktober 2019 di Istana Merdeka, siang hari. Pertemuan itu atas inisiatif dan undangan Presiden Joko Widodo, ucap Riefky.

Kedua, pada SBY menghadiri pernikahan Kaesang Pangarep di Solo. Pertemuan itu terjadi malam hari, dan waktu itu SBY hadir bersama AHY beserta istri dan Edhie Baskoro Yudhoyono EBY beserta istri, untuk memenuhi undangan guna mengucapkan selamat atas pernikahan putra Jokowi.

Ketiga, SBY bertemu Jokowi di Kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada 15 November 2022. Waktunya malam hari, karena undangan yang diterima Bapak SBY adalah menghadiri Gala Dinner G20 pada malam hari, terang Riefky.

Dalam tiga pertemuan itu, lanjutnya, yang menentukan tempat dan waktunya adalah Presiden Jokowi. Bapak SBY menghormati Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara, yang sedang mengemban amanah saat ini. Artinya, ketiga pertemuan itu inisiatif datang dari Presiden Joko Widodo. Bukan atas inisiatif Bapak SBY apalagi meminta waktunya malam hari, terangnya.

Untuk AHY, lanjut Riefky, selama 3,5 tahun terakhir ini hanya pernah satu kali bertemu Jokowi, yaitu pada 9 Maret 2021. Pertemuan itu atas permintaan pihak Istana dan tempat yang dipilih Istana Bogor, dan waktu yang ditentukan adalah malam hari.

Jadi waktu pertemuan yang malam hari itu juga bukan atas permintaan Ketua Umum Partai Demokrat AHY. Namun, sebagaimana sikap Bapak SBY yang menghormati Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara, demikian juga sikap Ketua Umum AHY, imbuhnya.

Sebenarnya, sambung Riefky, pihak Istana menyampaikan bahwa Jokowi ingin bertemu dengan SBY dengan tujuan untuk memberikan klarifikasi yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tentang gerakannya untuk mengambil alih Demokrat. Waktu itu, Bapak SBY menjawab bahwa yang paling tepat untuk mendengarkan penjelasan Presiden Joko Widodo adalah Ketua Umum AHY. Singkat kata, AHY diundang untuk hadir di Istana Bogor tanggal 9 Maret 2021 malam hari, terangnya.

Dalam pertemuan dengan AHY di Istana Bogor malam itu, tambah Riefky, Jokowi yang didampingi Mensesneg Pratikno menjelaskan tidak tahu dengan apa yang dilakukan Moeldoko untuk mengambil alih Partai Demokrat.

Riefky menegaskan, empat kali pertemuan antara Jokowi dengan tokoh Demokrat, yaitu SBY dan AHY, terjadi 2-3 tahun lalu. Pertemuan-pertemuan itu bukan yang sering digambarkan publik sebagai pertemuan politik yang lazim dilakukan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai politik pendukung pemerintah, ucapnya.

Dengan penjelasan ini, dia berharap, masyarakat luas mengerti duduk persoalan yang sesungguhnya, dan tidak memiliki praduga yang tidak baik kepada Partai Demokrat seolah-olah juga ikut mencari jalan untuk bertemu Jokowi dan meminta waktunya malam hari. Kalau tidak kami klarifikasi, bisa saja Partai Demokrat dituduh kucing-kucingan, yang semua itu tidak pernah kami lakukan, imbuhnya.

Jika ada perbedaan pendapat dengan pihak Istana, Riefky memastikan, Partai Demokrat termasuk SBY dan AHY, siap dikonfrontir. Ini sangat penting agar kebenaran tegak di negeri yang kita cintai ini, tutupnya.

Topik Menarik