Menengok Menara Air Berusia Tiga Abad yang Masih Aktif Digunakan
JAKARTA - Menara air yang berada di wilayah RT 07/11 Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, telah ada sejak masa kolonial Belanda atau lebih tepatnya pada 1719. Meski sudah berusian tiga abad lebih bangunan tersebut hingga kini masih digunakan sebagai tempat pencucian kereta api.
"Bangunan masih digunakan untuk pengairan atau mencuci kereta api yang ada di Dipo atau Balai Yasa Manggarai," ucap Marjono, Ketua RT 07/11 Manggarai, Dalam website resmi Berita Pemprov beritajakarta.id, Minggu (7/5/2023).
Korlantas Polri Kawal Delegasi KTT ASEAN di Labuan Bajo Marjono mengungkap, banyak orang menganggap menara air ini merupakan bangunan bersejarah. Oleh sebab itu, setiap hari ada saja orang yang berkunjung untuk mengetahui sejarah bangunan tersebut.
Bangunan ini sendiri memiliki dua lantai berbentuk segi empat berukuran sekitar 8x8 meter persegi. Untuk dapat naik ke atas menara, ada tangga besi di sisi barat selebar sekitar 80 sentimeter.
Di atas menara air tersebut terdapat dua torn atau tempat penampungan air berkapasistas sekitar 50 ribu liter kubik. Marjono mengaku, air tersebut terkadang dimanfaatkan warga setempat jika ada acara tertentu.
"Terkadang air dari torn itu juga digunakan untuk hajatan warga," ucap Majono yang sudah menjadi juru kunci sekitar 10 tahun silam ini.
Sementara itu, Lurah Manggarai, Muhammad Arafat menyebut bangunan kuno tersebut masih merupakan aset milik PT. KAI. Maka dari itu hingga kini pihaknya tidak bisa mengusulkan agar menara air itu dijadikan sebagai cagar budaya
"Karena ini lahan milik PT KAI maka kalau mau dijadikan obyek wisata atau cagar budaya, ya harus izin terlebih dulu ke PT KAI. Saat ini memang masih berfungsi untuk mencuci kereta api namun durasinya tidak seperti dulu lagi," pungkas Arafat.










