Standar Operasional Prosedur Laundry yang Benar, Nggak Asal Cuci
Standar Operasional Prosedur (SOP) laundry merupakan salah satu komponen penting dalam menjalankan bisnis laundry. Namun, terkadang SOP ini diabaikan oleh banyak outlet laundry. Padahal, penerapan standar operasional prosedur laundry sangat penting untuk menjamin bahwa tahapan-tahapan laundry berjalan dengan baik dan sesuai dengan permintaan pelanggan.
Pemilik outlet laundry harus bertanggung jawab untuk menetapkan aturan yang tegas dan jelas agar karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan sesuai dengan SOP. Namun, seringkali karyawan laundry lupa untuk menerapkan SOP yang telah ditetapkan.
Selain itu, pemilik outlet laundry juga harus memperhatikan beberapa hal lain untuk membuat outlet laundry mereka menjadi professional. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah: menjaga outlet laundry dalam keadaan tertata dan bersih, serta selalu memperhatikan pemberlakuan yang berlaku untuk setiap outlet laundry yang menerapkan SOP laundry.
Penerapan SOP laundry sangat penting untuk membuat bisnis laundry anda berjalan dengan baik dan sesuai dengan permintaan pelanggan. Oleh karena itu, pemilik outlet laundry harus selalu memperhatikan dan menerapkan SOP laundry dengan benar agar bisnis laundry anda dapat berkembang dan sukses.
Dalam tahap ini, karyawan yang juga merangkap sebagai kasir harus bertanya kepada pelanggan apakah ada pakaian yang memiliki warna yang luntur atau perlu dicuci secara khusus.
Setelah itu, karyawan harus menimbang dan menghitung jumlah pakaian yang akan dicuci. Kemudian, kasir akan membuat nota pembayaran yang berisi informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, jumlah kilo dan jumlah potong pakaian serta total pembayaran dan catatan tambahan jika ada.
Apabila outlet laundry anda menyediakan pewangi yang dapat dipilih oleh pelanggan, maka pelanggan diperbolehkan untuk memilih pewangi yang diinginkan. Pastikan pegawai mencatat pilihan pelanggan dan menyimpan nota serta satu nota lain untuk diberikan kepada customer sebagai bukti pengambilan.
Jika pelanggan membayar lunas, maka karyawan harus memberikan keterangan bahwa pelanggan sudah membayar laundry secara lunas. Namun jika pelanggan hanya membayar setengah, karyawan harus mencatat jumlah pembayaran yang diterima dan yang akan dibayar saat pengambilan pakaian.
Setelah menerima pakaian kotor dari pelanggan, tahap selanjutnya dalam penerapan standar operasional prosedur laundry adalah proses pencucian. Dalam tahap ini, karyawan harus meletakkan cucian dalam keranjang dan memberikan nama pelanggan serta nomor urut sesuai kedatangan cucian.
Selain itu, karyawan juga harus memisahkan pakaian yang luntur untuk dicuci secara terpisah. Proses mencuci harus dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia sesuai dengan standar penggunaan yang tidak berbahaya dan merusak pakaian pelanggan.
Setelah proses pencucian selesai, tahap selanjutnya adalah proses pengeringan. Sama halnya dengan proses pencucian, proses pengeringan harus dilakukan dengan baik dan benar. Setelah proses pengeringan selesai, masukan pakaian dalam keranjang untuk tahap selanjutnya yaitu penyetrikaan dengan baik dan benar sesuai pemberlakuan SOP laundry.
Setelah proses pencucian dan pengeringan selesai, tahap selanjutnya dalam penerapan SOP laundry adalah proses penyetrikaan. Dalam tahap ini, karyawan harus memperhatikan proses penyetrikaan secara rapi dan sesuai dengan keranjang pelanggan.
Pertama-tama, karyawan harus menyelesaikan per keranjang terlebih dahulu untuk menghindari pakaian tertukar dengan pakaian pelanggan lain. Kemudian, karyawan harus memperhatikan jenis bahan kain yang akan disetrika. Untuk bahan kain yang tipis seperti sutra, suhu yang digunakan harus lebih rendah agar tidak merusak pakaian. Sedangkan untuk pakaian berbahan lebih tebal seperti jeans, suhu yang digunakan dapat lebih tinggi.
Pegawai harus mengetahui jenis pakaian dan bagaimana proses penyetrikaan yang baik dan benar. Hal ini penting agar pakaian pelanggan dapat dikembalikan dalam keadaan bersih, rapi dan tidak rusak. Penerapan standar operasional prosedur laundry yang baik dan benar dapat meningkatkan kualitas layanan dan membuat pelanggan merasa puas.
Setelah proses pencucian, pengeringan, dan penyetrikaan selesai, tahap selanjutnya dalam penerapan standar operasional prosedur laundry adalah proses pengemasan laundry.
Dalam tahap ini, karyawan harus memaksimalkan keharuman pakaian yang sudah dicuci dengan menyemprotkan pelicin. Kemudian, pakaian dikemas dalam plastik bening dan diberi label dengan nama pelanggan agar proses pengambilan lebih mudah. Setelah itu, pakaian laundry yang siap diambil ditempatkan dalam keranjang sesuai dengan nomor urut.
Proses pengambilan laundry pelanggan harus sesuai dengan SOP laundry yang berlaku. Karyawan harus meminta pelanggan untuk menunjukkan nota sebelum mengambil cucian. Kemudian, cucian diambil sesuai dengan nota dan nomor urut yang tertera pada rak penyimpanan. Jika pelanggan sudah membayar lunas, karyawan harus memberikan tanda atau cap lunas pada nota. Namun jika pelanggan belum melakukan pembayaran, karyawan harus meminta pelunasan pembayaran.










