Capaian Vaksinasi PMK di Jawa Timur Masih Rendah, Baru 21 Persen Hewan yang Disuntik

Capaian Vaksinasi PMK di Jawa Timur Masih Rendah, Baru 21 Persen Hewan yang Disuntik

Nasional | BuddyKu | Kamis, 8 Desember 2022 - 08:47
share

SURABAYA, celebrities.id - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim) yang juga Ketua Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Jatim Adhy Karyono menyebut Jatim merupakan provinsi dengan cakupan vaksinasi PMK tertinggi.

Hal ini juga dapat dilihat dari laporan ISIKHNAS sampai dengan 6 Desember 2022, total realisasi vaksinasi sebanyak 2,4 juta dosis atau 30 persen dari total vaksinasi PMK nasional sebanyak 8,5 juta.

"Namun dibandingkan dengan populasi hewan rentan PMK di Jatim, capaian vaksinasi PMK Jatim masih rendah, yaitu sebanyak 21 persen," katanya saat membuka pelaksanaan Bimtek Lanjutan Fasilitator PMK, yang diselenggarakan oleh Satgas PMK Nasional di Surabaya, Rabu (7/12/2022).

Untuk mendukung pengendalian PMK, Jatim didukung tenaga kesehatan hewan sebanyak 950 dokter hewan, 1.500 paramedik, yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota, termasuk 1.000 orang tenaga kesehatan dari unsur non pemerintah dan 1.500 orang dari Nakes Polri.

Selain itu, sebagai tindak lanjut dari kegiatan vaksinasi PMK, pemerintah juga melakukan kegiatan penandaan ternak. Adhy mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian bahwa ternak-ternak tersebut telah mendapatkan vaksinasi dan atau pengobatan.

"Sampai dengan tanggal 6 Desember 2022, telah terlaksana penandaan ternak dengan eartag ber barcode sebanyak 667.908 ekor," kata Adhy.

Sementara itu, kasus PMK di Jatim sejak bulan Agustus hingga Desember terus mengalami penurunan.

"Berdasarkan laporan Sistem Informasi Kesehatan Hewan (ISIKHNAS), sampai dengan tanggal 5 Desember 2022 terdapat laporan penyakit PMK sebanyak 192.109 ekor dengan total kesembuhan 184.551 ekor atau sebesar 96 persen," ujar Adhy.

Kemudian, kata dia, sisa hewan yang masih sakit sebanyak 1.121 ekor atau sebanyak 0,5 persen. Selain itu potong bersyarat sebanyak 2.478 ekor atau 1,3 persen dan hewan mati sebanyak 3.959 ekor atau 2 persen.

Berdasarkan data crisis center PMK nasional, sampai dengan 6 Desember 2022 di Jatim terdapat sebanyak 15 Kabupaten/Kota yang telah berstatus Zero Reporterd Case PMK.

Dimana status Zero Reporterd Case adalah daerah yang selama 14 hari terakhir tidak terlaporkan kasus baru PMK dan seluruh kasus baru PMK dan seluruh kasus yang terlaporkan sakit, telah sembuh.

"Kami berharap 23 Kabupaten/Kota sisanya bisa sesegera mungkin bisa mengatasi kejadian PMK di wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Sebagai bentuk meringankan beban peternak yang terdampak PMK, Pemprov Jatim memberi bantuan berupa uang sebesar Rp10 juta, bagi setiap ekor terbak sapi yang dipotong bersyarakat akibat PMK. Dimana telah dilaporkan ke sistem ISKHNAS, sampai dengan tanggal 6 Desember 2022 telah diproses sebanyak 3.468 ekor sapi yang mendapatkan bantuan tersebut.

Topik Menarik