Dijuluki Tol Paling Mematikan, Apakah Benar di Tol Cipali Ada Raja Jin Ganggu Pengendara?

Dijuluki Tol Paling Mematikan, Apakah Benar di Tol Cipali Ada Raja Jin Ganggu Pengendara?

Nasional | okezone | Rabu, 27 Maret 2024 - 04:06
share

Tol Cipali atau Cikopo Palimanan dijuluki sebagai tol paling mematikan di dunia karena tingkat kecelakaan yang sangat tinggi. Terakhir, bus blue star mengalami laka lantas di KM 178 Kabupaten Majalengka masuk ke dalam parit dan menewaskan 1 orang penumpang.

Sebuah minbus menabrak bagian belakang minibus lainnya yang tepat berada di depannya pada Selasa 27 Februari 2024. Kejadian ini menambah daftar kasus kecelakaan yang terjadi di tol Cipali.

Kementrian Perhubungan menyebutkan setidaknya setiap kilometer di Tol Cipali ada satu korban jiwa. Dengan demikian, tol cipali diakui sebagai salah satu tol dengan tingkat fatalitas atau kematian tertinggi di dunia.

Pakar transportasi dari Institut Teknologi bandung (ITB), Oyfar Z Tamim mengatakan faktor sering terjadinya kecelakaan di Tol Cipali ada tiga; kesalahan desain, kendaraan, dan kondisi pengemudi.

Namun, selain faktor diatas tidak sedikit masyarakat mengaitkan peristiwa laka lantas yang kerap terjadi di Tol Cipali dikarenakan adanya hal mistis.

Tol dengan Panjang 116,75 kilometer melintasi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Cirebon. Tol ini sudah digagas sejak era Presiden Soeharto tapi baru kelar dibangun di masa Presiden Jokowi.

Tol Cipali menyimpan cerita mistis yang masih dipercayai oleh sebagian masyarakat. Salah satunya mengenai keberadaan batu bleneng di pinggiran tol diantara KM 182-283 atau tempatnya di ujung bukit Salam. Desa Walahar, Kecamatan gempol, Kabupaten Cirebon.

Konon katanya batu bleneng disebut-sebut dijaga oleh raja jin yang sering mengganggu pengendara.

Ketika masih dalam tahap pembangunan tol Ipali, batu tersebut tidak dapat dipindahkan atau dihancurkan. Sehingga kontur jalan menjadi sedikit berbelok demi menghindari batu tersebut.

Batu Bleneng sndiri diketahui berasal dari kata embel (lumpur) dan meneng (diam). dinamakan seperti itu karena di zaman dahulu tempat tersebut merupakan sebuah gunung berapa yang hampir Meletus.

Di mana terdapat dua lubang besar dan masing-masing lubang akan memuntahkan lahar panas. Pada akhirnya salah satu lubang mengeluarkan lumpur atau embel dalam bahasa Cirebon.

Lumpur tersebut keluar tanpa henti hingga akhirnya Kawasan sekitar terpenuhi dengan lumpur. Konon katanya ada orang sakti yang mandraguna yang menutup lubang tersebut menggunakan batu besar. Batu tersebut berhasil menghentikan semburan lumpur tersebut dan hingga kini posisinya masih ditempat yang sama.

Seiring berjalannya waktu, batu Bleneng mulai dikaitkan dengan hal mistis. Salah satunya batu Bleneng disebut didiami oleh bangsa jin yang kerap mengganggu tol hingga mengalami kecelakaan.

Tidak sedikit pengendara mobil yang melinat tol Cipali bercerita mengenai pengalamannya ketika melihat sosok astral. Bahkan saat pembangunannya, batu Bleneng tidak dapat dipindahkan ataupun dihancurkan dengan alat berat.

Kendati demikian, dalam sebuah kesempatan Wakil Dirut PT Lintas Marga yang mengelola Tol Cipali mengatakan jika batu tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan hal misitis. Batu Bleneng dibiarkan saja tanpa alasan apapun. Sedangkan adanya kecelakaan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya human error atau kelalaian manusia.

Topik Menarik