Thailand Tangkap Taipan Myanmar terkait Junta Militer, Diduga Selundupkan Narkoba

Thailand Tangkap Taipan Myanmar terkait Junta Militer, Diduga Selundupkan Narkoba

Nasional | BuddyKu | Rabu, 21 September 2022 - 16:59
share

BANGKOK, iNews.id - Pihak berwenang Thailand menahan seorang taipan Myanmar yang diduga menyelundupkan narkoba. Dia dikatakan terkait dengan eselon atas junta militer yang berkuasa di Myanmar.

Tun Min Latt (53) ditangkap di ibu kota Thailand, Bangkok dalam serangan fajar pekan lalu. Dia ditangkap bersama dengan tiga warga Thailand atas tuduhan konspirasi perdagangan narkotika dan pencucian uang.

Polisi sedang dalam proses meminta pengadilan untuk penahanan pra-persidangan, kata kata wakil juru bicara polisi Thailand, Kissana Phathanacharoen kepada Reuters melalui telepon, Rabu (21/9/2022).

Dalam sebuah pernyataan, Kissana kemudian mengatakan, unit anti-narkoba polisi telah meminta pengadilan untuk memperpanjang penahanan tersangka untuk mengumpulkan lebih banyak bukti dan menyelidiki jaringan. Dia mengatakan polisi juga menyita aset senilai lebih dari 5,4 juta dolar AS dari empat tersangka.

Tiga sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, Tun Min Latt memiliki bisnis perhotelan, energi dan pertambangan. Dia merupakan rekan dekat pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing.

Militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintah yang dipilih secara demokratis yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. Sejak itu militer berusaha mengonsolidasikan kekuasaan melalui tindakan keras mematikan terhadap oposisi.

Sebuah sumber yang mengetahui kasus Tun Min Latt dan enggan menyebut nama mengatakan, penangkapannya adalah bagian dari tindakan keras Thailand terhadap pencucian uang dari narkotika di kota perbatasan Tachileik di Shan, Myanmar.

Pihak berwenang Inggris memberikan sanksi kepada salah satu bisnis Tun Min Latt pada Agustus lalu. Sanksi diberikan sebagai upaya untuk membatasi akses militer ke senjata dan pendapatan.

Media pemerintah Myanmar telah menerbitkan gambar Tun Min Latt dengan pemimpin junta, termasuk foto di pameran senjata di Bangkok pada 2019.

Sebuah dokumen PBB tahun 2019 mengatakan Tun Min Latt merupakan putra seorang pensiunan letnan kolonel Myanmar. Sebuah perusahaan yang dia miliki telah memberikan sumbangan sekitar 71.500 dolar AS kepada militer Myanmar pada 2017.

Sayang permintaan komentar Reuters kepada Tun Min Latt dan perusahaannya tidak dijawab. Panggilan ke juru bicara militer Myanmar juga tidak dijawab. Kantor Dewan Pengawas Narkotika pemerintah Thailand juga menolak berkomentar.

Topik Menarik