Penghina Nabi Muhammad SAW Nupur Sharma Harus Minta Maaf ke Seluruh Dunia

Penghina Nabi Muhammad SAW Nupur Sharma Harus Minta Maaf ke Seluruh Dunia

Nasional | radartegal | Sabtu, 2 Juli 2022 - 05:00
share

Nupur Sharma, penghina Nabi Muhammad SAW, diperintahkan Mahkamah Agung India untukmeminta maaf ke seluruh dunia. Mahkamah Agung India mengungkapkan lidah Sharma telah membakar India.

Mantan jurubicara dari partai yang berkuasa di India itu sebelumnya mengeluarkan pernyataan tentang Nabi Muhammad SAW dan istrinya Aisyah dalam sebuah debat di TV. Pernyataan itulah yang akhirnyamemicu protes besar dan pertikaian diplomatik.

Karena pernyataan Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad maka dia harus meminta maaf, kata Pengadilan Tinggi Negara India.

"Dia dan lidahnya telah membakar negara ini," kata Mahkamah Agung pada hari Jumat dalam sidang atas beberapa pengaduan pidana yang diajukan terhadap Sharma.

"Wanita ini harus bertanggung jawab sendiri atas apa yang terjadi di negara ini," tambahnya.

Dia harus meminta maaf kepada seluruh dunia," jelas pihak Mahkamah Agung.

Akibat pernyataan Sharma itu umat muslim di dunia marah kepada India. Imbasnya hampir 20 negara memanggil duta besar India untuk menjelaskannya.

Beberapa aksi demonstrasi pun terjadi di sejumlah negara tetangga India, seperti Bangladesh dan Pakistan yang menyerukan untuk pemboikotan produk-produk India.

Di India sendiri, setidaknya dua demonstran yang mengakibatkan satu remaja tewas karena ditembak polisi.Selain itu sejumlah rumah milik Muslim dibuldoser pihak berwenang karena mengadakan protes.

Dilansir darialjazeera.com , buntut pernyataan Sharma tak sampai disitu, minggu ini, dua pria Muslim ditangkap di kota Udaipur karena diduga memenggal seorang penjahit Hindu yang memposting dukungan untuk Sharma di Facebook.

Selain itu, Polisi di New Delhi juga menangkap jurnalis Mohammed Zubair, seorang kritikus yang mendapatkan perhatian pemerintah atas tulisanya mengenai pernyataan Sharma melalui situs pengecekan fakta Alt News dan di media sosial.

Zubair ditangkap pada hari Senin dan tetap dalam tahanan atas tweet empat tahun, yang menggambarkan gambar dari film 1983 tentang sebuah hotel dinamai dewa Hindu.

Sejak komentarnya itu, sejumlah laporan kepada polisi telah diajukan di seluruh India terhadap Sharma yang berusia 37 tahun. Hingga saat ini keberadaannya Sharma tidak diketahui dan pengacaranya yang datang di pengadilan pada hari Jumat meminta agar kasus ini dikonsolidasikan di New Delhi.

Akan tetapi permintaan pengacaranya tersebut ditolak oleh pengadilan. Pernyataan Sharma memaksa Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa untuk mengganti kerusakan yang terjadi.

Sejak berkuasa secara nasional pada tahun 2014, BJP di bawah Perdana Menteri Narendra Modi telah dituduh melakukan kebijakan diskriminatif terhadap Muslim yang saat ini berjumlah sekitar 1,35 miliar orang atau hampir 14 persen dari penduduk India. (dis/zul)

Topik Menarik