Mudahkan Pengasuhan Anak dengan Aplikasi Ruang Ortu

Mudahkan Pengasuhan Anak dengan Aplikasi Ruang Ortu

Nasional | jawapos | Senin, 27 Juni 2022 - 20:17
share

JawaPos.comn Alumni Sekolah Islam Al Azhar (ASIA) memberikan kontribusi kepara masyakarakat Indonesia melalui aplikasi Ruang Ortu yang mereka buat. Ruang Ortu sendiri adalah aplikasi digital parenting pertama di Indonesia yang memudahkan orang tua dalam mengasuh dan memantau perkembangan anak-anak mereka.

Aplikasi tersebut dirancang berdasarkan pemahaman budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia dan disajikan dalam bahasa Indonesia. Di sisi lain, Ruang Ortu memiliki mode asuh instan dan program, serta konten-konten positif bagi perkembangan anak.

Aplikasi ini meniadakan batasan waktu dan tempat bagi orang tua dalam berkomunikasi dan mengawasi aktivitas anak. Pada saat yang bersamaan, orang tua juga mengarahkan anak untuk lebih banyak menambah wawasan dan belajar hal-hal positif melalui konten-konten bimbingan, keagamaan, pembelajaran, dan lainnya, yang tersedia di dalam aplikasi, ungkap Ketua Umum ASIA Mohammad Ilham Anwar.

Dia menambahkah, aplikasi Ruang Ortu tersebut dikembangkan oleh ASIA-EDU. ASIA-EDU merupakan salah satu komunitas dari ASIA yang peduli terhadap dunia pendidikan dan tumbuh kembang anak.

Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar mendukung dengan adanya aplikasi Ruang Ortu. Selaku pemangku kepentingan dari sekolah-sekolah Islam Al Azhar, YPI Al Azhar berharap agar aplikasi ini bisa menjadi benteng bagi umat dalam melindungi generasi-generasi yang sedang berhadapan dengan kemajuan teknologi digital saat ini.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menyatakan, hasil kajian dan telaah KPAI pada 2020 menunjukkan, negara belum optimal dalam hal memampukan orangtua agar cakap mengasuh sebagaimana mandat Konvensi Hak Anak, dan hal ini berdampak menyeluruh bagi tumbuh kembang anak.

Dari kajian tersebut, baru terdapat 33,8 persen orangtua yang mendapatkan informasi tentang pengasuhan. Salah satu dampaknya adalah, sebanyak 79 persen anak mengatakan tidak memiliki aturan penggunaan gawai. Dampaknya anak memiliki kerentanan menjadi korban kejahatan siber dan penyalahgunaan penggunaan gawai.

Dominasi pengasuhan oleh ibu dan kurangnya peran ayah juga menyumbang kerentanan pada anak. Untuk itu, kehadiran sarana seperti aplikasi Ruang Ortu menjadi upaya praktik dalam membekali orangtua agar cakap mengasuh, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat dan ceria, tutur Rita. (*)

Topik Menarik