Konsepnya Menarik dan Terjangkau
RADAR JOGJA Bermain golf sambil ngafe belakangan ini santer dibicarakan khalayak milenial. Area golf mini dipadukan dengan menu hidangan kekinian hadir dan banyak dikunjungi anak-anak muda. Bagaimana tidak, konsepnya menarik dan menjawab penasaran tentang olahraga golf yang selama ini terkenal di kalangan middle up saja.
Ada kafenya, jadi sekarang makin jadi tren baru ya. Saat ini bisa dijangkau karena image-nya olahraga mahal. Adanya kafe, akhirnya orang yang penasaran bisa nyobain, ujar Tiara, warga Jogja kepada Radar Jogja menanggapi tren tersebut.
Di sisi lain, menurut Tiara, sejak munculnya kafe dengan konsep seperti itu dinilai membantu. Pasalnya, bagi orang yang tidak suka olahraga golf bisa mencoba tanpa harus membeli alat.
Buat orang yang coba-coba itu bisa dan yang jelas kita gak perlu mengeluarkan uang mahal, karena gak harus beli full set-nya. Di kafe itu kan disewain jadi lebih bagus untuk orang yang ingin belajar atau pengen coba-coba aja, jelasnya.
Terpisah, Adit yang pernah mengunjungi kafe mini golf mengaku gagasan ini menarik. Sebab, selain menyasar kalangan menengah dan anak muda, juga dapat memiliki potensi wisata.
Hal baru di Jogja menjadi euforia menarik untuk generasi milenial dan wisatawan yang datang. Karena ada wisata selain alam, tapi ada olahraga juga, tukasnya.
Menurutnya, olahraga golf di Jogja bukan hal baru. Namun kombinasi dengan coffeshop adalah hal yang baru. Terlebih harganya juga terjangkau. Sehingga memberikan warna baru mengingat banyak kafe di Jogja yang memiliki keunikan masing-masing.
Belum banyak kan, Jogja kayaknya dua. Sebenarnya secara pribadi ini menarik. Golf kan olahraga bisa dibilang untuk kalangan tertentu. Nah, adanya coffeshop dan golf membuat golf tidak lagi menjadi kalangan tertentu saja, jelasnya.
Ia mengakui hal ini memberikan warna baru. Karena orang kadang bingung nongkrong ke mana di Jogja. Ini memberikan warna baru, menarik gitu lho. Gak hanya sekadar nongkrong, tapi bisa main golf, buat foto dan bikin konten. Karena golf masih ter-mindset dengan olahraga mahal, lanjutnya. (cr4/laz)
