Dewan Sidak Pembangunan Kantor Bupati KLU, Progres Sudah 43,21 Persen

Dewan Sidak Pembangunan Kantor Bupati KLU, Progres Sudah 43,21 Persen

Nasional | lombokpost | Rabu, 22 Juni 2022 - 19:00
share

TANJUNG -Komisi III DPRD KLU melakukan sidak pembangunan Kantor Bupati Lombok Utara, Selasa (21/6). Dari hasil sidak diketahui progres pembangunannya sudah mencapai 43,21 persen.

Saya lihat cukup bagus dan sangat cepat, apresiasi Ketua Komisi III DPRD KLU Artadi.

Dikatakannya, PPK dan kontraktor proyek tersebut menjelaskan proses pencairan pembayaran baru 10 persen dari pagu anggaran pembangunan Rp 43,8 miliar. Biasanya pada progres 10-25 persen, anggaran yang dicairkan cukup besar, sambungnya.

Politisi Gerindra ini mengapresiasi progres pengerjaan yang berjalan cepat, meski pencairan tahap kedua belum ada. Bahkan kabarnya pada Oktober nanti diperkirakan sudah memasuki tahap finishing.

Kerja kontraktor sudah luar biasa, katanya.

Dirinya berharap pada pembangunan Kantor DPRD KLU nantinya sama seperti saat ini. Tentunya tergantung kemampuan keuangan daerah nantinya dengan kualitas pekerjaan yang bagus.

Intinya hati-hati, pembangunannya harus sesuai gambar yang ada, karena kita KLU rawan gempa, jadi struktur juga harus anti gempa, tandasnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan, Rangga Wijaya mengatakan progres pembangunan terus naik setiap harinya. Dirinya sudah berdiskusi dengan DPRD terkait banyak hal mengenai pembangunan tersebut.

Termasuk (mengenai, Red) keuangannya. Sekarang masuk pengajuan termin kedua, bebernya.

Kalau melihat progres, sebenarnya sudah bisa mengusulkan untuk pencairan termin tiga, imbuhnya.

Dikatakannya, Komisi III meminta pihaknya tidak terburu-buru dalam membangun. Mengingat waktu pengerjaan masih panjang. Dia diingatkan untuk memperhatikan kehati-hatian dalam pengerjaan. Bangunan yang sudah dikerjakan harus dicek kembali agar hasilnya maksimal.

Termin I sudah cair Rp 4,2 miliar. Karena pembangunan kantor bupati ada tujuh termin, katanya.

Selama pengerjaan, rekanan melibatkan 25 persen tenaga lokal. Hal ini sesuai dengan amanah Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu sebelum pembangunan dilakukan.

Selain itu, material yang dibelanjakan seperti bata, pasir dan lainnya dibeli di KLU. Hal ini bertujuan agar terjadi perputaran uang di daerah ini. Seehingga bisa membantu dalam percepatan proses pembangunan ekonomi masyarakat. (fer/r9)

Topik Menarik