Ngabalin Terus Nyamber, Refly Harun Mempersilakan: It’s Okay, yang Penting Tiga Hal…

Ngabalin Terus Nyamber, Refly Harun Mempersilakan: It’s Okay, yang Penting Tiga Hal…

Nasional | wartaekonomi | Senin, 9 Mei 2022 - 03:41
share

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin kembali membalas penuh sindiran atas respons pakar hukum tata negara, Refly Harun. Berawal dari pendapat Refly soal Jokowi yang salat Idulfitri tidak di Jakarta, Ngabalin dan Refly saling komentar lewat media sosial mereka.

Ngabalin membuat cuitan respons atas pernyataan Refly Harun dengan narasi yang cukup tajam seperti melontarkan fitnah ke Jokowi bahkan mengklaim se Indonesia meragukan kepakaran seorang Refly yang sudah cukup dikenal.

Isi kepala&hatimu penuh fitnah dan kebencian, memang mudah melihat kusutnya pakaian org lain dr pd sobeknya pakaian kamu. jaga lisan kau krn sesungguhnya se-Indonesia Raya meragukan kepakaranmu. Kenapa setiap pernyataanmu sll memprovokasi rakyat membenci Jokowi? ter-laaalu kau pic.twitter.com/HD308j0JQS

Ali Mocthar Ngabalin (@AliNgabalinNew) May 7, 2022

Refly pun turut merespons balasan dari Ngabali ini Menurut Refly apa yang dia sampaikan selama ini adalah dalam konteks demokrasi.

Konteks yang dimaksudkan tersebut adalah check and balances dan Civil-Society.

Yang saya lakukan dalam konsep demokrasi adalah check and balances, antara Civil and Society. Ini yang Ngabalin Nggak paham atau paham pura-pura nggak paham. Dan dalam negara demokrasi rakyat berdaulat, kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar, ujar Refly di video di akun Youtubenya, dikutip Minggu (8/5/22).

Refly juga merespons santai jika memang setiap analisis berupa kritik atau lainnya tentang Jokowi terus-terusan direspons oleh Ngabalin.

Bahkan Refly pun mempersilakan jika Ngabalin juga menyerang pribadinya. Hanya saja Refly mengingatkan tiga poin penting sebagai batasan dalam debat publik ini.

Sekali lagi, nggak apa-apa dikritik, jadi kalau saya mengkritik Jokowi dia menyerang pribadi saya, its okay, yang penting 3 hal. Satu , tidak mengkriminalisasi, kedua, tidak menyentuh fisik, ketiga , tidak menyentuh atau merusak properti. Itulah batasan bagi sebuah debat publik, jelas Refly.

Topik Menarik