Kemunculan Buaya Berukuran 3 Meter di Pandeglang Jadi Tontonan Warga

Kemunculan Buaya Berukuran 3 Meter di Pandeglang Jadi Tontonan Warga

Nasional | bantennews.co.id | Kamis, 5 Mei 2022 - 14:48
share

PANDEGLANG Seekor buaya berukuran sekitar 3 meter muncul ke darat dari Sungai Cilemer, Kampung Surianeun, Desa Surianeun, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang. Tak ayal kemunculan hewan buas tersebut jadi tontonan warga sekitar.

Warga Desa Surianeun, Ebi menuturkan, bisanya kemunculan buaya ke darat adalah peringatan untuk warga sekitar jika di sungai tersebut ada buaya pendatang sehingga warga diminta agar jangan mandi di sungai untuk sementara waktu.

Menurut Ebi, warga disana sudah terbiasa melihat buaya dan tidak merasa heran jika ada buaya yang naik ke darat dan malah jadi peringatan untuk warga sekitar.

Ya kayanya warga sudah biasa melihat buaya sebab kayanya di sungai itu ada buaya pendatang atau buaya liar masuk ke kawasan Cilemer. Warga sudah sering banget yang melihat apalagi warga yang suka mancing pasti suka ada aja yang melihat, kata Ebi saat dihubungi Bantennews.co.id, Kamis (5/5/2022).

Ebi mengaku, buaya tersebut sudah 2 kali menampakkan diri pada warga sebelum lebaran dan pada saat lebaran kemarin. Masih kata Ebi, kemunculan buaya pertama kali pada H-2 lebaran di sekitar jembatan, dimana buaya tersebut terlihat mengambang di atas air dan keliling di kawasan tersebut, sedangkan kemunculan buaya yang kedua terjadi pas lebaran Idul Fitri pada Senin (1/5/2022) kemarin.

Waktu H-2 lebaran itu muncul jam 6 sore dan sekitar 20 menit muncul di atas air sehingga jadi tontonan warga, nah kalau pas lebaran itu muncul lagi sekitar jam 2 siang. Kalau waktu pas lebaran itu warga yang melihat cuman sedikit tapi kalau sebelum lebaran itu warga banyak yang lihat karena di keliling-keliling di bawah jembatan, tuturnya.

Karena warga sudah akrab dengan buaya, masyarakat sekitar pun punya sebutan sendiri untuk buaya itu yakni Pa Kolot atau orang tua dahulu. Selain di kawasan tadi, Pa Kolot juga sering terlihat di sepanjang Sungai Cilemer mulai dari ukuran kecil hingga besar.

Ukurannya sekitar 3 meter lebih karena cukup besar tapi ada juga di daerah Bojong juga yang kecil. Alhamdulillah buayanya tidak menggangu masyarakat dan tidak ada sejarahnya ada warga yang diterkam buaya, terangnya.

Biasanya, dia melanjutkan, jika Pa Kolot sudah menampakkan diri warga sekitar akan melakukan sukuran dengan memotong ayam kampung berwarna putih dan melakukan ziarah kubur di pemakaman umum kampung yang tidak jauh dari jembatan lokasi kemunculan Pa Kolot yang pertama kali.

Diziarahi seperti motong ayam dan beberapa bagian tubuh ayamnya disimpan di pinggir sungai terus masyarakat melakukan ziarah di pemakaman umum tujuannya minta keselamatan sama yang maha kuasa, tambahnya. (Med/Red)

Topik Menarik