Jadi Jajanan Wajib saat Istirahat Kelas

Jadi Jajanan Wajib saat Istirahat Kelas

Nasional | radarjogja | Minggu, 13 Maret 2022 - 09:10
share

RADAR JOGJA Siapa tak kenal kue leker? Salah satu kuliner jadul dari adonan tepung dan pisang yang ditaburi gula ini merupakan salah satu camilan ringan yang masih bertahan dari generasi ke generasi. Banyak orang yang memiliki kenangan terhadap penganan ini, entah generasi old maupun milenial.

Bagi Tiara Yogiarni, kue leker sudah seperti jajanan wajib baginya saat masa sekolah dulu. Perempuan 27 tahun ini memandang leker sebagai salah satu bagian dari masa kecilnya yang tidak bisa dilupakan. Sebab, saat masih duduk di bangku sekolah, kue leker menjadi salah satu jajanan yang harus dibeli olehnya saat jeda kelas atau istirahat. Rasanya enak, karena merupakan perpaduan dari tepung, pisang, gula, dan meses coklat. Sehingga memiliki sensasi dominan rasa manis dan renyah saat digigit.

Selain mengingat tentang rasanya, bagi generasi milenial seperti Tiara, kue leker juga menjadi salah satu kuliner yang tak mati dimakan zaman. Lantaran dia sudah mengenal sejak masih duduk di bangku sekolah sampai kini sudah bekerja di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulonprogo. Kue leker masih juga sangat mudah ditemukan dan rasanya selalu berhasil menggugah kenangan masa kecilnya.

Kue leker sudah menjadi salah satu bagian masa kecil saya. Rasanya sangat khas dan dulu sudah menjadi jajanan wajib saya ketika istirahat kelas, ujar Tiara kepada Radar Jogja, Jumat (11/3).

Kenangan yang mirip-mirip terhadap kue leker juga dialami Yadi Haryadi, 57. Warga Kulonprogo yang menjadi generasi old ini mengenang dengan harga Rp 50 sudah dapat menikmati kuliner khas dengan rasa manis dan buah pisang itu. Saat masih kecil, leker juga menjadi jajanan wajibnya seusai bermain dengan teman-temannya.

Dulu, kuliner yang konon berasal dari Belanda itu, menurut Yadi, juga cukup mudah ditemukan karena penjualnya selalu berkeliling desa dan mengeluarkan bau khas. Ia masih ingat kalau penjual leker biasanya identik dengan warna gerobak hijau atau biru.

Bau harum dari tepung yang dibakar di atas wajan tanah liat pun kadang menggugah selera dan membuat orang ingin membelinya. Saya masih dulu kue leker harganya cuma seket gelo (Rp 50,-) dan enak banget. Rasanya manis, renyah dan bungkusnya dari kertas koran, kenang Yadi. (inu/laz)

Topik Menarik