Anak Durhaka Diciduk Bersama Pacarnya

Anak Durhaka Diciduk Bersama Pacarnya

Nasional | radarjogja | Selasa, 15 Februari 2022 - 07:39
share

RADAR JOGJA Polisi kembali menciduk Dwi Rahayu Saputro. Si Anak Durhaka yang tega menjual habis perabot rumah tangga sampai genting rumah milik ibunya, Paliyem. Kali ini tidak sendiri, Dwi diamankan bersama Sri Yesiani. Pujaan hati Dwi yang membuatnya bucin setengah mati.

Kasatreskrim Polres Bantul Archey Nevada membenarkan telah menahan kembali Dwi. Penangkapan terhadap Dwi dilakukan di rumah ibunya, Paten RT 06, Srihardono, Pundong, Bantul, pada Minggu (13/2). Pada saat diamankan pun, tersangka ini baru pulang dari rumah pacarnya, ungkap Archey saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/2).

Untuk itu, petugas turut mengamankan Yesi guna pemeriksaan lebih lanjut. Sebab dimungkinkan, Yesi mengetahui perbuatan durhaka yang dilakukan Dwi. Ini karena uang hasil penjualan perabot pun diketahui untuk memenuhi kebutuhan pribadi Yesi. Tapi status pacarnya masih saksi, sebutnya.

Selanjutnya dibeberkan, penangkapan Dwi berdasar laporan Paliyem ke Polres Bantul pada Jumat (11/2). Paliyem melaporkan anak kandung semata wayangnya itu kembali berulah dengan menjual perabot rumah tanpa seizinnya. Selain itu, Dwi juga memecahkan kaca rumah saat mengangkut kursi tamu. Maka kami sangkakan pencurian dalam keluarga dengan pemberatan, ujarnya.

Atas perbuatannya, Dwi terjerat Pasal 367 ayat (2) tentang Pencurian Dalam Keluarga. Dilapis Pasal 363 KUHP Jo pasal 367 ayat 2 KUHP, jo pasal 65 ayat 1 KUHP dengan ancaman sembilan tahun penjara.

Salah satu tokoh yang pernah membujuk Paliyem mencabut tuntutan terhadap Dwi adalah Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Dalam lawatannya kala itu, Halim memberikan seperangkat kompor dan gas. Repot tenan. Kami kaget, sudah kami upayakan bantuan dan pembebasannya. Kok malah kumat lagi. Ekspektasi saya tidak terjadi, harapan saya sembuh. Ora. Kumat meneh, sesalnya.

Saat melaporkan kembali Dwi ke Polres Bantul, Paliyem membeberkan, dirinya pernah dipukul oleh Dwi menggunakan sandal jepit sampai hampir pingsan. Ia juga pernah dibuat ketakutan saat Dwi marah sambil mengangkat kursi. Aku ditarik suruh cari uang Rp 1 juta, ucapnya.

Saking ketakutannya, Paliyem merasa tidak tenteram tinggal di rumah. Selama Dwi bebas, pemuda 24 tahun itu kerap datang ke rumah meminta uang. Menghindari itu, Paliyem sampai mengungsi di rumah rekan. Terus aku lari pergi ke tempat kakak ini. Bu Kartini ini. Nggak berani di rumah. Aku sekarang di Pleret, kata dia.

Paliyem juga berkeras kali ini tidak akan mengampuni putranya. Dia pun tidak akan lagi mencabut berkas perkara pelaporan Dwi. Walaupun siapapun yang kasih tahu. Nggak akan. Mantap. Sudah terlalu anakku. Nggak akan lagi cabut (pelaporan, Red). Saya ingin anak saya segera ditangkap bersama ceweknya juga, tegasnya.

Diungkap pula, Dwi sudah tidak bekerja. Namun, pemuda 24 tahun itu kini tinggal bersama kekasihnya di sekitar Terminal Giwangan, Kota Jogja. Oleh sebab itu, Dwi kembali berulah dengan menjual perabot rumah. Di antaranya kompor dan gas pemberian Bupati Abdul Halim Muslih. Kemudian meja tamu pemberian Mirota Kampus. Ada beras dari Pak Jaksa saja, suruh jual. Uangnya diminta semua, lontarnya. (fat/laz)

Topik Menarik