Keindahan Kampung Anggrek dan Semarak Kampung Pelangi di Tulungagung

Keindahan Kampung Anggrek dan Semarak Kampung Pelangi di Tulungagung

Nasional | jawapos | Minggu, 23 Januari 2022 - 19:05
share

Para traveler yang mampir ke Kabupaten Tulungagung layak menjadikan Desa Mulyosari sebagai salah satu destinasi. Desa wisata lereng Bukit Wilis itu menawarkan sajian aneka wisata edukasi bernuansa alam.

SEBUTAN desa wisata memang layak disematkan pada desa yang terletak di wilayah Kecamatan Pagerwojo tersebut. Keindahan alam khas pegunungannya dipadu dengan penataan yang begitu apik.

Wajar, pengelolaan sektor wisata desa itu memang digarap serius oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sinar Mulya. Tak hanya menawarkan aneka wahana, konsep penataannya juga begitu variatif. Membuat pengunjung yang datang dipastikan tak akan bosan.

Salah satu objek unggulan di sana adalah Kampung Pelangi yang berada di Dusun Pabyongan, RT 4, RW 1. Seperti namanya, para pengunjung bisa menikmati nuansa pelangi yang dilukis warga di rumah-rumah. Mulai pagar, dinding, hingga poskamling. Semua dicat berwarna-warni.

Setelah puas menyusuri nuansa warna-warni di gang sepanjang 200 meter itu, pengunjung bisa menikmati tempat bermain anak. Jadi, setelah lelah berjalan, bisa beristirahat di gazebo di sekitar taman, kata pengurus BUMDes Sinar Mulya Teresia Ade Natalia.

Tak jauh dari Kampung Pelangi, sekitar 500 meter, pengunjung bisa menikmati wisata edukasi. Namanya Kampung Anggrek. Sebuah wahana yang cocok bagi pencinta tanaman. Di sana, wisatawan bisa menikmati indahnya aneka tanaman hias, terutama anggrek, di sepanjang jalan. Sejak 2009, kami mengembangkan aneka tanaman anggrek yang berasal dari berbagai daerah, ungkap Wulan, warga setempat.

Dalam perjalanannya, hampir semua rumah di kampung tersebut mengembangkan tanaman itu. Untuk bibit rata-rata mengambil dari Malang dan di hutan di Kecamatan Pagerwojo, katanya.

Karena itu, saat mengeksplor kampung tersebut, wisatawan juga bisa menyaksikan penyemaian bibit tanaman anggrek. Di sana, warga juga memasarkan tanaman hasil budi dayanya.

Kini, metode pemasarannya makin maju. Warga juga memanfaatkan media sosial (medsos) untuk memasarkan tanamannya. Jadi, meski saat ini masih di bawah situasi pandemi, warga tetap mendapatkan penghasilan dari berjualan dan merawat tanaman, ungkapnya.

Tak jauh dari Kampung Anggrek, wisatawan juga bisa menikmati proses pemerahan hingga pengolahan susu. Objek ini sering jadi jujukan para siswa untuk berwisata edukasi. Kalau untuk mengambil susu sapi perah ini pagi dan sore. Jadi, ketika berkunjung harus sesuai dengan jam waktu tersebut, ungkap Sri Wahyuni, salah seorang pemerah susu sapi.

Dia menjelaskan, aktivitas pemerahan susu dimulai pukul 05.30 hingga pukul 06.00. Jika sudah selesai, susu diantar ke koperasi untuk diolah.

Saat pagi hari pemerasan susu bisa maksimal, setiap ekor sapi bisa lebih dari 10 liter. Berbeda ketika sore hari pukul 17.00, rata-rata hanya 2 liter.

Ragam sajian wisata alam itulah yang membuat desa tersebut jadi jujukan wisatawan. Hanya, kondisi itu berubah ketika pandemi melanda. Dulu sebelum pandemi ribuan pengunjung datang, namun kini sepi, ujar Teresia.

Perpaduan Nasi Lodho dan Gunung Wilis

Selainsajian wisata edukasi, ada satu lagi objek wisata yang layak disambangi di Desa Wisata Mulyosari. Yakni, Agro Khahayangan.

Di sana, para pengunjung bisa santai sambil menikmati keindahan pemandangan lereng Gunung Wilis. Agro Khahayangan dikelola BUMDes, ungkap pengurus BUMDes Sinar Mulya Teresia A. Ade Natalia.

Selain sajian keindahan alam, ada satu maskot yang jadi daya tarik di Agro Khahayangan. Merasakan sensasi wisata kuliner. Di sana, pengelola sudah menyediakan tempat makan bernuansa pedesaan. Atap bangunan dari alang-alang dan dinding dari anyaman bambu.

Dalam tempat makan itu, wisatawan bisa menikmati menu-menu yang disediakan. Yang jadi andalan adalah nasi lodho, makanan khas Tulungagung. Sambil makan, pengunjung bisa menikmati keindahan Gunung Wilis. Juga pemandangan pohon rindang di taman, ujarnya.

Selain kuliner, tempat bermain anak-anak berupa kolam renang bisa jadi pilihan liburan menarik. Kolam renang dibuka Desember tahun lalu, ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mulyosari Aqil Wuisan mengaku akan terus mengembangkan wisata edukasi di desanya. Ada cukup banyak potensi lain yang bisa digarap.

Di antaranya adalah Ranu Gumbolo dengan daya tarik hutan pinus. Ada pula Waduk Wonorejo yang sangat indah. Rencananya, kawasan itu bakal dijadikan jalur trail serta wisata kuliner. Masih kita godok dengan berbagai elemen di desa, ucapnya.

Dia menegaskan, penataan objek wisata di desa tersebut disertai dengan pengembangan kearifan lokal.

SEKILAS TENTANG DESA WISATA MULYOSARI

Berada di wilayah Kecamatan Pagerwojo

Desa wisata tersebut mengusung konsep wisata edukasi

Destinasi wisata unggulan di desa tersebut:

Kampung Pelangi

Kampung Anggrek

Agro Khahayangan

Pengolahan Susu

Topik Menarik