Kisah Sayyida Al Hurra, Muslimah Ratu Bajak Laut Paling Ditakuti di Eropa

Kisah Sayyida Al Hurra, Muslimah Ratu Bajak Laut Paling Ditakuti di Eropa

Muslim | okezone | Kamis, 10 Maret 2022 - 10:04
share

KISAH Sayyida Al Hurra, ratu bajak laut Muslimah pertama di dunia yang sangat pemberani dapat menjadi inspirasi. Dengan keberaniannya itu, Sayyida Al Hurra bahkan dibenci dan ditakuti oleh musuh-musuh Islam di Eropa.

Nama Sayyida Al Hurra sendiri terkenal di wilayah barat Mediterania karena sering menargetkan kapal-kapal para pedagang Portugis dan Spanyol. Dia juga menjadi aliansi Barbarossa, bajak laut ternama di Eropa yang juga seorang Muslim. Lantas, siapakah sosok Sayyida Al Hurra?

Dikutip dari kanal YouTube Safina, Sayyida Al Hurra adalah seorang wanita bajak laut terkenal yang hidup antara abad ke-15 dan 16. Selain menjadi ratu bajak laut, ia juga menjabat sebagai Gubernur Tetouan, dan akhirnya menikah dengan Sultan Maroko.

Kekuasaannya hancur bukan karena serangan dari luar, melainkan karena kerusuhan di wilayah kekuasaanya yang digulingkan oleh menantunya sendiri.

Nama besar ratu bajak laut ini tidak begitu dikenal sebagian besar kaum Muslimin, tetapi justru namanya tertulis dalam catatan agama lain di Portugis dan Spanyol. Sumber tersebut menyebut Sayyida Al Hurra diterjemahkan sebagai wanita berdaulat atau Sovereign Lady. Sehingga, nama aslinya pun menghilang dari sejarah dan diasumsikan sosok itu adalah Aisha.

Nama sebenarnya adalah Lalla Aicha binti Ali ibn Rashid al Alami. Sayyida Al Hurra lahir sekira tahun 1485 di Granada, negara Muslim terakhir di Semenanjung Iberia. Ayahnya adalah Abu al Asan Ali ibn Moussa ibn Rashid Al Alami yang mendirikan Kota Chefchaouen, Maroko. Ibunya adalah Zohra Fernandez, seorang NAsrani yang masuk Islam.

Keluarganya merupakan bangsawan yang dikenal sebagai Rashid, keturunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dari Ali dan Fatimah. Mereka mendirikan Dinasti Idrisid di Maroko selama akhir abad ke-8.

Ketika Granada jatuh ke pasukan Reconquista tahun 1492, banyak Muslim melarikan diri ke Afrika Utara, termasuk keluarga Sayyida Al Hurra. Kemudian Granada ditaklukan oleh Raja Katolik, Isabel I Saka Kastilia dan Ferdinand II dari Aragon.