Update Kecelakaan Terjun Payung di Pangandaran, 2 Atlet asal Bandung Tewas

Update Kecelakaan Terjun Payung di Pangandaran, 2 Atlet asal Bandung Tewas

Nasional | inews | Selasa, 30 Desember 2025 - 17:44
share

BANDUNG, iNews.id - Dua atlet terjun payung asal Kabupaten Bandung tewas usai kehilangan kendali dan jatuh dari ketinggian 10.000 kaki di Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kabupaten Pangandaran, Selasa (30/12/2025) siang. Saat itu, korban Rusli dan Widiasih tengah melakukan penerjunan. 

Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan mengatakan, kedua korban telah berhasil dievakuasi ke rumah sakit. Peristiwa kecelakaan yang menewaskan dua atlet terjun payung tersebut berawal dari kegiatan terjun payung melibatkan lima penerjun pukul 10.15 WIB.

"Mereka terbang menggunakan pesawat latih Cessna 185 PK-SRC milik Fly School Ganesha," ujar AKBP Andri.

Dia menyampaikan, di ketinggian10.000 kaki, terjadi perubahan arah angin cukup signifikan. Kondisi tersebut menyebabkan para penerjun kehilangan kendali dan arah pendaratan.

Akibat kejadian tersebut, tiga atlet berhasil melakukan pendaratan darurat di Pantai Bojongsalawe dalam kondisi selamat. "Sementara, dua atlet lainnya jatuh ke perairan laut," ucapnya.

Menurutnya, satu korban ditemukan tewas akibat tenggelam di laut. Sedangkan satu korban lainnya sempat hilang hingga dilakukan pencarian.

Setelah ditemukan, korban dinyatakan tewas. "Identitas korban meninggal dunia masing-masing bernama Rusli dan Widiasih yang merupakan atlet terjun payung asal Kabupaten Bandung," ucapnya.

Dia mengungkapkan, tiga korban selamat bernama Khudlori, Muhammad Almuthofa dan Karni. Mereka telah mendapatkan penanganan medis dan dinyatakan selamat.

"Polres Pangandaran bersama Basarnas, Satpolairud, TNI AL, dan instansi terkait langsung melakukan penanganan di lokasi kejadian," ucapnya.

Petugas gabungan juga mengevakuasi korban, mengengamankan area, dan mengumpulkan keterangan saksi. Kegiatan terjun payung dihentikan guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Dia mengimbau kepada seluruh penyelenggara kegiatan olahraga udara dan ekstrem agar selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan.

"Perhatikan faktor keselamatan dan kondisi cuaca sebelum pelaksanaan kegiatan," katanya.

Topik Menarik