RI-Eurasia Teken Kesepakatan Perdagangan Bebas, Perluas Pasar Sawit hingga Tekstil
JAKARTA, iNews.id - Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia resmi menandatangani Persetujuan Perdagangan Bebas (FTA) di St. Petersburg, Rusia, Minggu (21/12/2025). Kesepakatan ini diharapkan menjadi mesin ekonomi sekaligus pendorong peningkatan posisi strategis dalam rantai nilai perdagangan global bagi kedua negara.
Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso menuturkan, persetujuan ini akan menciptakan peluang perluasan pasar nontradisional di kawasan Eurasia yang memiliki populasi 180 juta penduduk dan Produk Domestik Bruto (PDB) 2,56 triliun dolar AS bagi Indonesia.
Sedangkan bagi Eurasia, Indonesia menawarkan peluang ekonomi dengan populasi 281,6 juta penduduk dengan PDB 1,4 triliun dolar AS dan kelas menengah yang terus tumbuh secara eksponensial.
“Indonesia EAEU FTA tidak hanya tentang penurunan tarif, melainkan tentang membangun jembatan ekonomi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Penandatanganan ini juga merupakan upaya diversifikasi pasar tujuan ekspor Indonesia, dan potensi sumber investasi baru khususnya terkait sektor manufaktur dan pertanian,” ujar Budi dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).
Budi menambahkan, Indonesia-EAEU FTA terdiri atas 15 bab yang mencakup, antara lain, pembukaan akses pasar barang, fasilitasi perdagangan, serta kerja sama ekonomi.
Uni Ekonomi Eurasia memberikan komitmen preferensi tarif kepada Indonesia sebesar 90,5 persen dari total pos tarif, atau mencakup 95,1 persen dari total nilai impor kawasan tersebut dari Indonesia.
“Dengan preferensi tarif hingga 90,5 persen dari total pos tarif Uni Ekonomi Eurasia, produk unggulan Indonesia akan memperoleh akses pasar yang lebih luas dan kompetitif. Hal ini mendorong peningkatan ekspor sawit dan turunannya, alas kaki, tekstil dan produk tekstil, produk perikanan, karet alam, furnitur, serta produk manufaktur seperti elektronik," kata dia.
"Preferensi dan berbagai kemudahan tersebut membuka peluang besar bagi Indonesia untuk merebut pangsa pasar dari negara pesaing,” tuturnya.
Budi menuturkan, Indonesia-EAEU FTA menghadirkan berbagai peluang bisnis. Untuk itu, Budi mendorong para eksportir Indonesia agar segera memanfaatkan berbagai fasilitas dalam perjanjian tersebut.
“Persetujuan ini akan memberikan kepastian kerangka hukum dan transparansi bagi dunia usaha, sehingga iklim perdagangan menjadi lebih dapat diprediksi dan kondusif. Selain itu, Pemerintah Indonesia akan memastikan implementasi persetujuan ini berjalan efektif, transparan, dan berpihak pada dunia usaha dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” katanya.
Untuk diketahui, total perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia pada Januari-Oktober 2025 tercatat sebesar 4,4 miliar dolar AS dengan ekspor Indonesia ke kawasan tersebut sebesar 1,76 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari kawasan tersebut sebesar 2,64 miliar dolar AS.
Pada 2024, Uni Ekonomi Eurasia merupakan tujuan ekspor ke-24 dan sumber impor ke-17 bagi Indonesia dengan total perdagangan kedua pihak mencapai 4,52 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke kawasan tersebut sebesar 1,89 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari kawasan tersebut sebesar 2,63 miliar dolar AS.
Hadapi Persita Tangerang, Malut United Siap Cetak 6 Kemenangan Beruntun di Super League 2025-2026!
Produk ekspor utama Indonesia ke Uni Ekonomi Eurasia, antara lain, produk pertanian dan kehutanan seperti minyak sawit, minyak kelapa, kopi, dan produk kakao. Sementara itu, produk utama impor Indonesia dari Uni Ekonomi Eurasia, antara lain, batu bara, pupuk kalium, gandum, dan besi baja.










