Banjir Luapan Sungai Kendal Rendam 7 Kelurahan, Warga Desak Normalisasi
KENDAL, iNews.id – Banjir luapan sungai Kendal merendam tujuh kelurahan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2025) dini hari. Banjir terjadi usai wilayah tersebut diguyur hujan deras hingga membuat sungai tidak mampu menaampung debit air dan meluap menggenangi ratusan rumah warga.
Pantauan iNews, tujuh kelurahan yang terendam banjir yakni Patukangan Pegulon, Kalibuntu Wetan, Langenharjo, Kebindalem, Trompo, Sukodono, Balok, dan Bandengan. Ketinggian air di permukiman warga rata-rata berkisar antara 20-50 cm.
Meskipun tergenang, sebagian besar warga memilih untuk bertahan di dalam rumah sambil siaga. Mereka merasa was-was karena cuaca masih mendung dan diperkirakan hujan deras masih akan turun pada sore dan malam hari.
Warga Pegulon, Koko menuturkan, air dari Sungai Kendal mulai masuk ke permukiman warga pukul 04.00 WIB. “Ya, air masuk ke rumah jelang subuh. Kami semua kaget dan panik karena tiba-tiba saja air langsung masuk dengan cepat,” ujarnya.
Menurut Koko, banjir kali ini terjadi akibat kombinasi curah hujan tinggi, baik di wilayah kota maupun selatan Kabupaten Kendal, serta kondisi sungai yang dangkal akibat sedimentasi parah.
Koko mengaku sudah terbiasa dengan banjir setelah puluhan tahun tinggal di sepanjang aliran sungai. "Sudah langganan sih. Ini kemungkinan karena penanganan Pemerintah Daerah tidak maksimal, sehingga banjir kembali terulang dan terus terulang. Bahkan banjir seperti ini bisa terjadi empat sampai lima kali dalam sebulan, jika curah hujan tinggi," ujarnya.
Menanggapi banjir berulang dan keluhan warga, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, mengakui bahwa Pemerintah Kabupaten Kendal tidak bisa menangani masalah banjir ini sendirian.
Bupati menyebutkan bahwa anggaran Pemerintah Daerah yang minim tidak memungkinkan untuk melakukan pekerjaan besar di aliran Sungai Kendal, seperti normalisasi.
"Pihaknya akan berkoordinasi dengan PUSDATARU (Pusat Data dan Informasi Sumber Daya Air) untuk bisa melakukan normalisasi sungai," ujar Dyah Kartika. Sebagai upaya darurat, Pemkab Kendal sendiri sudah menyiapkan mesin pompa untuk mengurangi genangan air di pemukiman warga.









