Negara Barat Waswas dengan Perkembangan Senjata Nuklir China
WASHINGTON, iNews.id - Para menteri luar negeri (menlu) negara-negara G7 mengungkapkan kecemasan mendalam terhadap ekspansi militer dan peningkatan nuklir China.
Dalam pernyataan bersama usai pertemuan di Kanada, Rabu (12/11/2025), mereka menuduh China terus meningkatkan persenjataan nuklir secara cepat dan tertutup.
“Kami tetap prihatin dengan peningkatan kekuatan militer China dan peningkatan pesat persenjataan nuklirnya, serta menyerukan Beijing untuk menunjukkan komitmen terhadap stabilitas melalui peningkatan transparansi,” demikian pernyataan resmi G7, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (13/11/2025).
Negara-negara Barat melihat bahwa langkah China yang memperkuat persenjataan nuklirnya bisa menggeser keseimbangan kekuatan global.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan, China bisa menyamai bahkan melampaui negaranya dalam hal senjata nuklir dalam 5 tahun mendatang. Trump juga memerintahkan Departemen Pertahanan (Pentagon) untuk memulai kembali uji coba senjata nuklir yang telah ditangguhkan selama 33 tahun.
Namun setelah itu dia menegaskan, pembicaraan denuklirisasi dengan China dan Rusia sangat penting. Trump menuduh beberapa negara, termasuk China dan Rusia, diam-diam melakukan uji coba nuklir tanpa memberikan bukti yang jelas.
Dunia Masuki Babak Baru Perlombaan Nuklir
Langkah AS dan kekhawatiran G7 terhadap China menandai babak baru dalam perlombaan senjata nuklir global. Ketegangan antara kekuatan besar, AS, Rusia, dan China, kembali meningkat setelah periode relatif stabil pasca-Perang Dingin.
Para pengamat memperingatkan, tanpa mekanisme pengendalian senjata yang jelas, dunia berisiko masuk ke era baru perlombaan nuklir yang lebih berbahaya.
Negara-negara Barat kini bukan hanya mengkhawatirkan kekuatan militer Rusia, tapi juga kemunculan China sebagai kekuatan nuklir yang semakin percaya diri dan agresif di panggung global.










